Bagikan:

JAKARTA - Argentina sempat unggul lebih dulu sebelum menyerah kalah 2-1 lawan Paraguay di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan di Stadion Defensores del Chaco, Asuncion, Jumat, 15 November 2024 pagi WIB.

Seruan agar suporter Paraguay tidak memakai jersei Lionel Messi sepertinya berhasil mendongkrak kepercayaan diri pemain untuk menghadapi tim juara dunia Argentina. Sebelumnya, Asosiasi Sepak bola Paraguay melarang suporter memakai jersei Messi.

Bukan karena apa. Messi merupakan ikon sepak bola dengan fans tersebar di seluruh dunia. Tidak ketinggalan penggemar sepak bola Paraguay yang ngefans eks bintang Barcelona yang kini bermain di Inter Miami itu.

Larangan itu memang dipatuhi suporter. Pemain pun kian bersemangat menyaksikan warna putih dan merah yang merupakan khas dari jersey Paraguay memenuhi stadion.

Bermain di hadapan pendukung sendiri, Paraguay tetap tampil dengan semangat tinggi meski sempat kebobolan lebh dulu lewat gol Lautaro Martinez. Namun La Albirroja alias si Putih dan Merah mampu membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan.

Hasil itu menjadikan Paraguay memperbaiki peringkat di klasemen sementara. Kini, mereka menempati peringkat enam dengan poin 16. Sama dengan Uruguay dan Ekuador, namun selisih gol Paraguay paling sedikit sehingga posisinya berada di bawah dua tim tersebut.

Sementara, Argentina masih tak tergoyahkan di puncak klasemen meski menelan kekalahan. Dengan memiliki poin 22, Albiceleste unggul tiga poin dengan Kolombia yang menempati peringkat dua.

Di pertandingan itu, Argentina mengalami kesulitan menghadapi Paraguay yang tampil dengan semangat tinggi. Hany saja, Argentina sempat unggul lebih dulu setelah Martinez mencuri gol di menit 11. Kapten Inter Milan menyelesaikan assist dari Enzo Fernandez lewat tendangan keras yang membobol gawang Paraguay.

Gol itu sempat dianulir karena Martuinez dinilai dalam posisi offside. Namun lewat tinjauan VAR, Martinez dalam posisi onside dan gol itu sah.

Tertinggal 1-0, Paraguay berusaha bangkit. Mereka mulai menekan pertahanan Argentina. Hasilnya, bek Gustavo Gomez nyaris mencetak gol. Sayangnya sundulan dia masih membentur tiang gawang.

Paraguay akhirnya tak menunggu lama untuk menyamakan kedudukan setelah striker Antonio Sanabria mencetak gol spektakuler di menit 19. Menerima umpan silang dari Gustavo Velazquez, penyerang Torino ini melakukan tendangan salto untuk menaklukan kiper Emiliano Martinez.

Gol yang menyamakan skor menjadi 1-1 itu mengejutkan kubu Argentina. Tim asuhan Lionel Scaloni kembali memainkan sepak bola ofensif demi mencetak gol. Namun mereka kesulitan menghadapi pertahanan kokoh Paraguay. Bahkan Messi hanya mampu melepaskan satu tendangan ke gawang. Bahkan tendangan itu pun melebar.

Memasuki babak kedua, Paraguay justru mengambil inisiatif menyerang. Strategi tuan rumah berhasil membuat barisa pertahanan Argentina harus bekerja keras.

Hanya saja, upaya mereka mengamankan gawang Martinez tetap gagal. Pertandingan baru berjalan dua menit, bek Omar Alderete berhasil mencetak gol yang mengubah skor menjadi 2-1.

Gol ini berawal dari pelanggaran yang dilakukan pemain pengganti Argentina Leonardo Balerdi terhadap Julio Enciso. Wasit kemudian menetapkan tendangan bebas untuk Paraguay yang kemudian diteruskan lewat sundulan Alderete.

Dalam posisi tertinggal, Argentina mencoba bangkit. Peluang bagus diperoleh gelandang Rodrigo de Paul. Hanya saja tendangannya masih melebar. Usaha pemain Argentina menembus pertahanan tim asuhan Gustavo Alfaro tak pernah membuahkan hasil hingga akhir pertandingan skor 2-1 untuk Paraguay.

Menanggapi kekalahan tersebut, Scaloni menuturkan bila gol cepat Paraguay di babak kedua menjadikan timnya mengalami kesulitan.

"Gol yang tercipta saat babak kedua baru dimulai yang menjadikan semuanya lebih sulit. Kami mengucapkan selamat kepada lawan kami yang bertahan dengan sangat baik," ucap Scaloni.

Sementara, Martinez menyatakan tim bermain bagus. Menurut dia dua gol Paraguay lebih disebabkan kesalahan pemain sendiri.

"Permainan kami secara keseluruhan sudah baik. Kami mengontrol pertandingan. Hanya, gol-gol mereka lebih disebabkan kesalahan kami," kata striker Martinez.