YOGYAKARTA - Suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti dan The Maident, berkomitmen tidak akan away saat tim menjalani laga tandang di putaran kedua Liga 2. Komitmen itu ditegaskan dalam pertemuan manajemen klub dengan suporter di Wisma PSIM atau Monumen PSSI, Rabu, 13 November 2024 malam WIB.
PSIM memasuki putaran kedua kompetisi yang cukup krusial. Tim juga akan melakukan lebih banyak pertandingan tandang. Ini yang menjadikan manajemen melakukan koordinasi dengan suporter untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya kehadiran suporter saat Laskar Mataram melakoni laga tandang.
PSIM sendiri tercatat sudah empat kali dikenai sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI selama putaran pertama kompetisi. Sanksi yang terkait dengan suporter menjadikan PSIM me-warning pendukung tim kesayangan untuk tidak mengulanginya.
Bagaimana tidak, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga sudah mengeluarkan regulasi bahwa suporter tim tamu tidak boleh datang ke stadion di pertandingan tandang. Bila melanggar aturan itu, klub bakal dikenai sanksi. Dan itu yang diterima PSIM saat suporter datang ke Kudus dan memaksa masuk Stadion Wergu Wetan saat tim menghadapi tuan rumah Persiku.
Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, mengatakan pihaknya ingin membangun sinergi bersama suporter. Menurut dia manajemen PSIM membutuhkan dukungan seluruh elemen suporter untuk mengarungi kompetisi. Liana berharap dukungan tersebut selalu positif yang berdampak baik pada PSIM. Namun dirinya sekaligus mengingatkan masih adanya larangan away yang bisa saja berdampak negatif bagi klub.
"Kami berharap kerjasama dari rekan suporter untuk mematuhi regulasi yang ada. Mari kita bersinergi untuk membawa PSIM yang saat ini dalam kondisi bagus dan ada harapan bisa naik kasta Liga 1," kata Liana.
"Kami tak bisa mengelola PSIM bila tidk ada dukungan dari suporter. Kami tentu ingin klub yang sehat. Apalagi suporter PSIM menjadi teladan di tingkat nasional. Keteladanan ini diwujudkan dengan mematuhi regulari yang sudah ditetapkan," ujar dia lagi.
Ancaman hukuman yang lebih berat sudah membayangi PSIM bila suporter tetap ngotot melakukan away. Repotnya, PSIM justru bakal melakoni dua pertandingan tandang saat memulai putaran kedua kompetisi. Mereka menyambangi markas Adhyaksa FC di Solo, Sabtu, 16 November 2024 dan kemudian menghadapi tuan rumah Persikas Subang, 20 November 2024. PSIM baru akan bertindak sebagai tuan rumah saat menjamu Nusantara United di Mandala Krida, 1 Desember 2024.
Bila pelanggaran regulasi terulang, maka tidak menutup kemungkinan PSIM menghadapi sanksi berupa menggelar pertandingan home tanpa penonton. Sanksi ini bisa merepotkan tim yang butuh poin saat bermain di kandang sendiri.
"Kami berharap suporter bisa terus ada bersama PSIM. Semoga hal-hal kurang baik di putaran pertama tidak terjadi lagi dan bersama mencapai mimpi kita," ujar Liana.
Sementara Presiden Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin, menuturkan sesungguhnya mereka sudah mengeluarkan pernyataan berupa larangan suporter melakukan away. Namun dalam kenyataannya saat kompetisi berjalan, larangan itu diabaikan suporter yang tetap ingin mendukung tim di pertandingan tandang. Hal itu menjadikan PSIM akhirnya dikenai sanksi.
"Kami sudah menyampaikan kepada manajemen agar tidak menyalahkan rekan suporter. Mereka sudah mengorbankan waktu, pekerjaan dan materi," kata Burhanuddin yang akrab disapa Thole.
Di sisi lain, Burhan Thole mengingatkan suporter untuk mematuhi regulasi kompetisi. Bila larangan suporter tim tamu datang belum dicabut, berarti regulasi itu masih berlaku dengan segala konsekuensinya.
BACA JUGA:
"Dalam rangka mewujudkan militansi dan loyalitas, suporter harus tetap cerdas. Bila regulasi melarang, tentu harus dipatuhi. Bila tidak bisa diakomodasi, suporter jangan menjalani away," ujarnya.
Presiden Brajamusti berharap tidak ada lagi suporter yang datang ke kandang lawan di putaran kedua kompetisi. Ancaman sanksi yang lebih berat bisa menghalangi langkah PSIM yang ingin promosi ke Liga 1.
"Jangan sampai PSIM mendapat sanksi menggelar pertandingan kandang tanpa penonton. Ini bisa menjadi bumerang saat tim butuh poin di pertandingan kandang," kata Burhan Thole lagi.
Brajamusti dan The Maident pun mengambil langkah antisipasi bila suporter tetap datang. Mereka melakukan koordinasi dengan panitia pertandingan agar tidak mengizinkan suporter PSIM masuk stadion.
Namun kelompok suporter tersebut sudah menyatakan dan berkomitmen tidak akan datang di pertandingan tandang di putaran kedua. Komitmen itu dinyatakan dalam pertemuan tersebut.