JAKARTA - PSSI merespons sanksi dan denda yang dijatuhi FIFA jelang laga kontra Jepang di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Situasi ini diterima dan dijadikan PSSI sebagai momen untuk berbenah diri.
FIFA menjatuhi tiga sanksi berikut denda ratusan juta jelang melawan Jepang pada 15 November 2024. Sanksi ini menyoal pertandingan di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat melawan Australia dan Baharin.
Terkait hal ini, PSSI melalui Anggota Komite Eksekutif (Exco), Arya Sinulingga, mengatakan pihaknya berlaku patuh pada sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA.
Ia pun mengaku PSSI akan melakukan evaluasi terkait hal-hal ini, khususnya poin yang ditekankan FIFA.
"Kami patuh saja, ya, terhadap denda yang diberikan oleh FIFA. Apalagi, memang kami perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kami, seperti yang telat kick-off dan sebagainya," ucap Arya Sinulingga dalam keterangan dikutip Senin, 11 November 2024.
BACA JUGA:
"Kalau ada ofisial kami, seperti Pak Sumardji (Manajer Timnas Indonesia), itu kami terima."
"Soalnya, memang kondisi pada saat itu Pak Sumardji berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Makanya, kami terima hukuman dari FIFA ini," katanya lagi.
Sumardji selaku Manajer Timnas Indonesia dijatuhi sanksi oleh Komite Disiplin FIFA karena melakukan protes berlebihan usai laga Bahrain vs Indonesia.
Bukan cuma Sumardji, sanksi juga ditujukan pada asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin dengan alasan serupa.
Sanksi itu membuat Sumardji dihukum dengan larangan mendampingi Timnas Indonesia selama satu pertandingan. Selain itu, Sumardji juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta.
Adapun Kim Jong-jin dijatuhi hukuman dengan dilarang mendampingi Timnas Indonesia sebanyak empat pertandingan. Ia juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta.
Keduanya dianggap melakukan pelanggaran kode etik dengan melayangkan protes keras terhadap wasit pada laga Bahrain vs Indonesia yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, 10 Oktober 2024.
Indonesia juga dijatuhi sanksi dan satu peringatan karena terlambat menggelar pertandingan sesuai jadwal kick-off.
Indonesia mendapat peringatan dari FIFA karena telat menggelar pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 10 September 2024. Untuk poin ini, tak ada sanksi yang diberikan.
Namun, pada poin lain FIFA kemudian melayangkan denda 10.000 Swiss Franc atau setara Rp179,3 juta dan sanksi karena menyebabkan laga China vs Timnas Indonesia mundur dari jadwal kick-off.