Bagikan:

JAKARTA - Manchester City bukannya bangkit tetapi justru kian terpuruk. Brighton and Hove Albion memaksa manajer Pep Guardiola menelan kekalahan keempat kalinya setelah menaklukkan juara bertahan 2-1 di pertandingan Premier League Inggris di Stadion Amex, MInggu, 10 November 2024 din hari WIB.

Harapan kebangkitan Man City saat menyambangi markas Brighton pupus. Tim asuhan Guardiola, untuk kali pertama, menelan empat kekalahan secara berturut-turut. Sebelumnya, Man City babak-belur dihabisi Sporting CP 4-1 di pertandingan Liga Champions.

Man City juga mengalami kekalahan 2-0 saat menghadapi Totenham Hotspur di Carabao Cup. Kekalahan itu menjadikan The Cityzens tersingkir di Piala Liga Inggris. Selanjutnya, Man City kembali gagal di kompetisi Liga Premier. Tim medioker Bournemouth secara mengejutkan menaklukkan juara bertahan dengan skor 2-1.

Guardiola sesungguhnya berharap Man City bangkit dan tak ingin mengalami kekalahan keempat kalinya. Harapan itu sempat muncul setelah striker Erling Haaland membobol gawang tuan rumah.

Namun Brighton benar-benar menyala saat bermain di kandang sendiri. Mereka berhasil mengejar ketinggalan dan berbalik unggul saat memasuki paruh kedua pertandingan.

Hasil buruk itu tak mengubah posisi Man City di klasemen sementara. Hanya Man City yang mengantungi poin 23 dari 11 pertandingan gagal merebut posisi teratas yang dikuasai Liverpool. Bahkan Liverpool berpeluang meninggalkan Man City bila mengalahkan Aston Villa.

Sementara, Brighton sukses menembus empat besar. Dengan mengantungi poin 19, The Seagulls menempati posisi empat sekaligus menggeser tim-tim elite seperti Chelsea dan Arsenal.

Di pertandingan itu, Man City masih tidak diperkuat sebagian pemain pilar. Selain Jack Grealish, bek Nathan Ake, John Stones, dan Ruben Dias absen di laga itu. Sebelumnya, Rodri dan Oscar Bobb sudah lebih dulu menepi. Cedera serius menjadikan mereka tidak bisa bermain hingga akhir musim.

Namun tidak hanya Man City yang mengalami badai cedera pemain. Pasalnya Brighton menghadapi situasi sama. Bahkan tuan rumah tidak memiliki kedalaman skuad seperti Man City sehingga manajer Fabian Hurzeler menurunkan pemain cadangan yang jarang tampil.

Kehilangan sejumlah pemain pilar bukan berarti Man City tak bisa mendominasi permainan atas Brighton. Bahkan Man City sepertinya menunjukkan kebangkitan setelah Haaland mencetak gol di menit 23.

Gol berawal dari aksi gelandang Mateo Kovacic yang melepaskan umpan jauh melewati dua bek Brighton dan disambut Haaland. Meski gagal pada upaya pertama, namun Haaland akhirnya membobol gawang lawan setelah menyambar bola rebound dia. Ini mengukuhkan Haaland sebagai top skor Liga Inggris dengan mengemas 12 gol.

Guardiola kian yakin dengan kebangkitan tim karena penguasaan bola Man City mencapai 60%. Mereka juga konsisten menekan pertahanan Brighton. Bahkan Haaland sesungguhnya berpeluang mencetak hattrick. Namun dua peluang dia gagal dikonversi menjadi gol.

Kiper Bart Verbruggen berhasil menggagalkan tendangan Haaland yang menggunakan lutut di saat berada dekat gawang. Selanjutnya, sundulan eks penyerang Borussia Dortmund ini masih melambung di atas mistar gawang. Skor 1-0 untuk Man City pun bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Brighton menunjukkan kebangkitan. Mereka mulai bisa mengimbangi permainan Man City. Hanya, Brighton tetap berada di bawah tekanan karena kalah dalam penguasaan bola.

Namun tuan rumah menunjukkan permainan yang efektif dan efisien. Meski kalah bola, namun mereka akhirnya bisa mencuri gol untuk menyamakan skor menjadi 1-1 saat Joao Pedro mencetak gol di menit 78. Dirinya menaklukkan kiper Ederson setelah terjadi kemelut di depan gawang Man City.

Keberhasilan Pedro memecah kebuntuan membuat pemain Brighton kian bersemangat. Sebaliknya, Man City mulai goyah.

Mereka mulai menekan pertahanan tim tamu. Brighton menunjukkan permainan yang efisien. Tanpa perlu ball possession yang tinggi, namun mereka mampu membobol gawang lawan seperti dilakukan Matt O'Riley.

Gol O'Riley yang tercipta di menit 83 mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Brighton. Skor itu bertahan hingga laga usai.