Bagikan:

JAKARTA - Supoter Paris Saint-Germain (PSG) melantunkan nyanyian anti-LGBTQ di Parc des Princes saat menjamu Starsbourg pada pekan kedelapan Ligue 1, Minggu, 20 Oktober 2024, WIB.

Nyanyian itu ditujukan buat cercaan kepada mantan pemain PSG, Adrien Rabiot, yang pindah ke Marseille.

Les Parisiens akan berjumpa Marseille pada pekan kesembilan Ligue 1, 28 Oktober 2024.

Rabiot tersebut merupakan mantan pemain PSG yang tampil lebih dari 200 kali dari tahun 2012 hingga 2019. Namun, kepindahannya ke Marseille dianggap sebagai pengkhianatan.

Hanya saja, Ligue 1 mengecam nyanyian tersebut. Melalu pernyataan resmi, pihak liga menyebut suporter PSG bertindak diskriminatif.

"Nyanyian diskriminatif terbaru yang dilantunkan oleh para pendukung Paris Saint-Germain tidak dapat diterima."

"Sementara pada saat yang sama, seluruh sepak bola profesional telah berupaya untuk melarang perilaku dan nyanyian homofobik di stadion," bunyi pernyataan resmi Ligue 1 dilansir ESPN.

Ligue 1 pun mengatakan Komite Disiplin akan menyelidiki bukti-bukti.

Sementara itu, musim lalu beberapa pemain PSG menerima hukuman larangan bertanding satu pertandingan oleh Komite Disiplin Ligue 1 karena nyanyian-nyanyian menyinggung yang ditujukan kepada Marseille di laga kadang.

Ousmane Dembele, Achraf Hakimi, Randal Kolo Muani, dan Layvin Kurzawa terekam menyanyikan hinaan-hinaan saat merayakan kemenangan 4-0 atas Marseille. Keempat pemain tersebut menyampaikan permintaan maaf.

Pertandingan itu juga dirusak oleh nyanyian-nyanyian serupa oleh sebagian penggemar PSG yang ditujukan kepada para pemain Marseille.

Akibatnya, liga memerintahkan penutupan tribun auteuil di belakang salah satu gawang untuk dua pertandingan, termasuk satu pertandingan yang ditangguhkan.

Para penggemar PSG dilarang menghadiri pertandingan akhir pekan ini di Stade Velodrome, Marseille, karena alasan keamanan mengingat sejarah bentrokan antara para suporter.

Persaingan antara kedua klub tersebut merupakan salah satu yang paling sengit di sepak bola Perancis sejak 1990-an, saat Marseille menikmati masa kejayaannya.

PSG telah dibiayai oleh investor Qatar QSI sejak 2011 dan telah menjadi klub Perancis tersukses dan ambisius di dalam negeri dengan 12 gelar liga.

Raihan itu lebih banyak dua gelar dari milik Marseille dan Saint-Etienne.

Meskipun Marseille belum pernah memenangi liga sejak 2010, mereka masih membanggakan diri sebagai satu-satunya klub Perancis yang telah memenangi Liga Champions.