Bagikan:

JAKARTA - AC Milan harus tetap bersatu dan menjaga soliditas demi memperbaiki peringkat di klasemen Serie A Italia. Peringatan itu disampaikan gelandang Tijjani Reijnders saat Milan berburu poin penuh di laga melawan Udinese di Stadion San Siro, Sabtu, 19 Oktober 2024 malam WIB.

Milan masih butuh waktu setelah melakukan pergantian pelatih. Hanya Paulo Fonseca sebagai pelatih anyar Milan sudah mendapat tekanan. Dirinya sempat mendapat peringatan pemecatan menyusul hasil buruk setelah kalah 3-1 lawan Liverpool di Liga Champions dan baru sekali menang di kompetisi domestik.

Beruntung, Milan berhasil bangkit dengan meraih kemenangan gemilang 2-1 atas Inter Milan dalam Derby della Madonnina. Kemenangan ini sangat berarti karena Rossoneri mampu mengalahkan rival satu kota yang tengah on fire dan berstatus juara bertahan.

Tren menang berlanjut saat Milan menghajar Lecce 3-0. Hanya, Milan gagal menjaga performa dan menelan dua kekalahan berturut-turut saat menghadapi Bayer Leverkusen dan Fiorentina. Kekalahan dari Fiorentina menjadikan Milan tertahan di peringkat enam dengan poin 11.

Hasil buruk melawan Fiorentina jelas mengecewakan. Apalagi, Milan berpeluang menang karena mendapat hadiah dua penalti. Namun semua penalti itu bisa digagalkan kiper David de Gea.

"Laga terakhir kami memang bukan yang terbaik. Namun kami harus tetap bersatu karena kami punya kualitas untuk melakukan perubahan musim ini," kata Reijnders seperti dikutip Football Italia.

"Tentu. laga berikutnya sangat penting bagi kami. Saya juga sepenuhnya percaya dengan kemampuan tim ini. Hanya, kami memang butuh penyesuaian. Namun kam sesungguhnya sudah menunjukkan perkembangan yang bagus. Yang jelas tim ini sudah cukup kuat dan punya kualitas. Jadi kami pun ingin menang di setiap pertandingan berikutnya," ujarnya.

Milan pun membidik kemenangan pertama usai jeda kompetisi. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri. Bila kembali kalah, maka Fonseca mencetak rekor memalukan. Pasalnya, Milan bakal menelan lima kekalahan dari 10 pertandingan pertama di berbagai kompetisi. Ini tak pernah terjadi sejak terakhir kali mereka mengalaminya pada 80 tahun lampau.

Di laga itu, Fonseca hanya kehilangan bek Theo Hernandez yang mendapat larangan bermain setelah mendapat kartu merah di laga melawan Fiorentina.

Selain itu sejumlah pemain seperti Marco Sportiello, Ismael Bennacer, Alessandro Florenzi dan Davide Calabria masih belum bisa tampil. Mereka belum pulih dari cedera yang dialaminya.

Meski demikian Fonseca masih bisa menurunkan skuad terbaik. Striker Tammy Abraham menjadi pilihan pertama di lini depan. Dia ditopang Alvaro Morata, Rafael Leao dan Christian Pulisic yang sukses mencetak gol selama empat pertandingan terakhir. Pulisic pun menyamai pencapaian pada legenda lini depan Milan, Olivier Giroud, Zlatan Ibrahimovic, Filippo Inzaghi, Andriy Shevchenko dan George Weah.

Sementara, Udinese kembali mengandalkan striker Lorenzo Lucca yang berduet dengan Florian Thauvin. Keduanya memang menunjukkan ketajamannya dan masing-masing sudah mengemas tiga gol.

Hanya saja striker veteran Alexis Sanchez terpaksa absen. Sanchez yang mengawali karier di Eropa dengan bermain di Udinese ini mengalami cedera betis sehingga harus menepi lebih dulu.

Udinese sesungguhnya menunjukkan konsistensi yang membuat mereka bakal menjadi lawan berat Milan. Pada laga terakhir, tim asuhan Kosta Runjaic ini sukses menang 1-0 atas Lecce. Kemenangan yang membawa Udinese naik ke peringkat lima dengan menggeser Milan.

Prakiraan Susunan Pemain

AC Milan (4-2-3-1): Maignan; Emerson, Gabbia, Tomori, Terracciano; Fofana, Reijnders; Pulisic, Morata, Leao; Abraham

Udinese (3-5-2): Okoye; Kabasele, Bijol, Giannetti; Ehizibue, Lovric, Karlstrom, Ekkelenkamp, Zemura; Thauvin, Lucca