Bagikan:

JAKARTA - Klub Serie A, Como 1907, tersandung kasus rasisme yang tejadi saat laga persahabatan kontra Wolverhampton Wanderers beberapa bulan lalu.

Insiden itu melibatkan pemain Como, Marco Curto, yang melempar ujaran rasis kepada pemain Wolves, Hwang Hee-chan.

Buntut tindakan rasial itu, Curto mendapat hukuman larangan bermain 10 laga dari FIFA.

Sebagaimana diketahui, pertandingan persahabatan antara Como vs Wolves dirusak oleh insiden rasis pada menit ke-68.

Hwang menyebut bahwa ia telah dilecehkan secara rasial oleh seorang lawan. Rekan setimnya, Daniel Podence, begitu marah hingga ia menyerang bek Como Curto dan diusir keluar lapangan oleh wasit.

Curto dilaporkan melempar komentar rasial 'Jackie Chan' kepada bintang Timnas Korea Selatan tersebut.

Seorang juru bicara Como kepada The Sun mengatakan bahwa kejadian itu bermula ketika Curto sedang berbicara kepada rekan setimnya di sektor pertahanan. Curto pun tak bermaksud bertindak rasis.

"Abaikan (Hwang), ia pikir ia Jackie Chan," ujar juru bicara Como menirukan perkataan Curto.

Alhasil, Como menaruh kecewa dengan sanksi FIFA tersebut. Perwakilan pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso, menyebut pemain mereka membuat referensi seputar nama Hwang berdasarkan panggilan di Wolves.

Mirwan pun menyebut pengaduan tersebut tidak proporsional.

"Setelah berbicara panjang lebar dengan pemain kami, kami yakin ini merujuk kepada nama pemain tersebut."

"Namun, merujuk pada referensi konstan 'Channy' yang dibuat oleh rekan satu timnya sendiri di lapangan."

"Sejauh menyangkut klub kami, pemain kami tidak mengatakan apa pun dengan cara yang merendahkan."

"Kami kecewa bahwa reaksi beberapa pemain Wolves telah membuat insiden tersebut menjadi tidak proporsional," kata Mirwan Suwarso.

KFA kemudian menghubungi FIFA pada Juli 2024 untuk menyampaikan kekhawatiran serius tentang insiden tersebut.

Ujungnya, Curto dinyatakan bersalah atas perilaku diskriminatif tersebut dan dijatuhi sanksi larangan bertanding selama 10 laga.

Sementara itu, UEFA bersikeras tidak dapat menyelidiki insiden tersebut karena tidak terjadi selama pertandingan UEFA yang kompetitif.