JAKARTA - Piala Asia U-20 2025 akan jadi keikutsertaan ke-20 bagi Indonesia. Bagi Indra Sjafri, dia sudah memimpin Garuda Muda di putaran final sebanyak tiga edisi.
Pada era 1960 sampai 1970-an, Indonesia U-20 bertaring. Satu gelar juara digenggam pada edisi 1961.
Garuda Muda juga menjadi runner-up dua kali (1967 dan 1970). Lalu, Indonesia U-20 dua kali menyentuh semifinalis, peringkat ketiga pada 1962 dan posisi keempat pada 1960.
Indonesia U-20 kemudian tak pernah berhasil menembus lima pencapaian tadi pada 14 edisi lainnya, 10 kali terhenti di fase grup dan empat sisanya berhasil menembus perempat final.
Sementara bagi Indra Sjafri, dua edisi yang ia pimpin paling banter bisa mencapai perempat final, yaitu pada edisi 2018.
BACA JUGA:
Raihan itu memperbaiki petualangan pelatih asal Sumatera Barat itu yang pada debutnya di Piala Asia U-20 2014 harus terhenti di babak grup setelah hanya menjadi juru kunci tanpa poin.
Pertanyaan akan sejauh apa Indonesia U-20 melangkah di Piala Asia U-20 2025 pun mengemuka.
Indra Sjafri menegaskan dirinya ingin melebihi pencapaian pada 2018. Artinya, dia mengincar semifinal atau lebih sekaligus mendapat tiket ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile.
"Alhamdulillah, terima kasih perjuangan para pemain (lolos dari Kualifikasi Piala Asia U-20 2025). Ini Piala Asia U-20 ketiga saya."
"Piala Asia U-20 2025 masih Februari tahun depan. Tentu kami punya waktu untuk memperbaiki tim."
"Tentu, saya ingin lebih baik dari apa yang pernah kami capai pada 2018. Terima kasih dukungan PSSI dan klub yang memberikan pemainnya," tutur Indra Sjafri selepas laga terakhir kualifikasi melawan Yaman U-20.
Indonesia U-20 terakhir kali bisa melebihi babak perempat final pada edisi 1970 yang dihelat di Filipina.
Artinya, sudah 53 tahun lamanya Indonesia U-20 tidak merasakan kaki di empat besar Piala Asia U-20 hingga edisi terakhir pada 2023.
Shin Tae-yong pun yang memimpin pasukan Indonesia U-20 pada edisi 2023 gagal memperbaiki perjalanan. Garuda Muda terhenti di fase grup setelah mengakhiri penyisihan di peringkat ketiga, di bawah Uzbekistan dan Irak.
Tak heran, Shin Tae-yong dan Indra Sjafri merencanakan akan ada penambahan kekuatan untuk Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025.
Indra Sjafri menegaskan bahwa terbuka peluang menambah pemain berkualitas, termasuk pemain keturunan.
Sang pelatih ingin Indonesia U-20 bicara banyak dengan target menembus Piala Dunia U-20 2025.
Perjalanan Indonesia U-20 di Piala Asia U-20
1959: Tidak Masuk
1960 (Debut): Peringkat Keempat
1961: Juara
1962: Peringkat Ketiga
1963: Tidak Masuk
1964: Tidak Masuk
1965: Tidak Masuk
1966: Tidak Masuk
1967: Runner-up
1968: Tidak Masuk
1969: Babak Grup
1970: Runner-up
1971: Babak Grup
1972: Perempat Final
1973: Babak Grup
1974: Tidak Masuk
1975: Babak Grup
1976: Perempat Final
1977: Tidak Masuk
1978: Perempat Final
1980: Tidak Lolos
1982: Tidak Lolos
1985: Tidak Lolos
1986: Babak Grup
1988: Mengundurkan Diri
1990: Babak Grup
1992: Tidak Lolos
1994: Babak Grup
1996: Tidak Lolos
1998: Tidak Masuk
2000: Tidak Lolos
2002: Tidak Lolos
2004: Babak Grup
2006: Tidak Lolos
2008: Tidak Lolos
2010: Tidak Lolos
2012: Tidak Lolos
2014: Babak Grup
2016: Diskualifikasi FIFA
2018: Perempat Final
2023: Babak Grup