JAKARTA - Apparel DRX Wear mulai melancarkan manuver mengejutkan di Liga 1 2024/2025. Mereka menjadi apparel resmi enam klub liga level tertinggi Indonesia.
Enam klub yang dimaksud ialah Dewa United, PSIS Semarang, Madura United, Persik Kediri, PSS Sleman, dan PSM Makassar.
Kemunculan DRX tiba-tiba pada dua musim lalu. Mereka langsung menembus Liga 1 pada musim 2023/2024 dengan mensponsori jersey resmi Dewa United.
Musim ini, mereka mampu menguasai sepertiga klub Liga 1. Hal itu barang tentu menimbulkan pertanyaan.
Sebagai pendatang baru, langkah cepat DRX pun memunculkan banyak spekulasi. Soalnya, merek mereka belum dikenal publik.
Ketika klub-klub Liga 1 mulai beralih ke apparel lokal, mereka memulai dengan kerja sama dengan brand lokal ternama.
Musim ini, Specs--sebagai merek yang sudah lama dikenal di Tanah Air--masih merajai dengan menggandeng Bali United, Borneo FC, dan Malut United.
Sisanya, klub memilih merek yang diproduksi sendiri. Sebut saja Persib (Sportama), Arema (Etams), Persebaya (AZA), Barito Putera (H), Persita Tangerang (1953), Semen Padang (SPFC Apparel), PSBS Biak (Kusumasa), dan Persis Solo.
Pergerakan DRX jelas anomali. Jika ingin membandingkannya, Juaraga jadi apparel sejenis.
Namun, Juaraga pun hanya mensponsori Persija Jakarta dari musim 2020/2021 hingga saat ini.
Dugaan keterlibatan Mister T yang belakangan ramai diperbincangkan sebagai terduga pengendali judi online (judol) ada di balik DRX Wear pun mengemuka. Karena hal itu, DRX Wear bermanuver sangat berani.
Keterlibatan Mister T
Dalam investigasi Majalah Tempo, inisial T diduga kuat memang sudah menggurita dalam olahraga Indonesia.
Misteri Mister T sebagai terduga aktor pengendali judi online sudah menemui titik terang.
Sosok Mister T tersebut dikaitkan dengan nama Tommy Hermawan Lo. Inisial tersebut mencuat setelah digaungkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Rhamdani.
Bila mengacu kepada laporan Tempo, Mister T bukan orang baru di olahraga Indonesia. Nama Tommy Hermawan Lo mengisi kursi Bendahara Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dalam dua periode terbaru (2019-2023 dan 2023-2027).
Bahkan, Tommy menjabat sebagai komisaris sekaligus pemegang 99 saham PT Dewa Utd Indonesia, yang menaungi klub Liga 1, klub basket Indonesian Basketball League, dan esport Dewa United.
Mengaitkan Tommy Hermawan Lo dengan mister Mister T tak lepas dari latar belakangnya yang merupakan anak kedua pendiri grup bisnis JHL Group, Jerry Hermawan Lo.
JHL Group memiliki bisnis yang bergerak di bindang hospitality, properti, pertambangan, otomotif, dan media.
Hanya saja, Jerry diketahui memilki kasino di Kamboja, tepatnya Sihanoukville, bernama Kompong Dewa Casino.
Hal itu terungkap melalui video Youtube wawancara pengacara Alvin Lim dua tahun lalu yang baru-baru ini ramai di akun X dan menjadi bahan perbincangan.
"Saya tanya ke dia (Jerry Hermawan Lo), benar nggak sih Bapak bandar judi? Jangan kita di luaran ngomong soal itu tapi pas bertemu orangnya nggak ngomong."
"Dia jawab, 'Kalau dulu iya. Kalau sekarang nggak. Sekarang saya seharunya diberi penghargaan'."
"Dia lanjutkan lagi, 'Saya punya judi namanya Kompong Dewa di Kamboja bekerja sama dengan Pemerintah di sana dan dapat izin. Saya menciptakan lapangan kerja bagi Indonesia. Ada banyak TKI jadi sales, marketing, pegawai kasino. Costumer saya orang China daratan, bukan Indonesia'," cerita Alvin Lim.
Gurita Mister T di olahraga ini diduga juga melebar sampai ke apparel tepatnya jersey. Sebuah apparel bernama DRX Wear yang baru mencuat langsung menggebrak.
DRX Wear pertama kali menjadi sponsor Dewa United FC, klub yang dimiliki Tommy. Baru seumur jagung, DRX Wear langsung menguasai beberapa klub Liga 1 sebagai apparel utama.
Dugaan keterlibatan Tommy di balik DRX Wear tak lepas dari kedekatan salah satu petinggi apparel tersebut, yakni Kash Topan yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer. Dalam akun Instagram milik pribadi Kash, beberapa kali dirinya mengunggah foto bersama Tommy.
Perseteruan DRX dengan Riors
Kehadiran DRX Wear membuat perang antar-apparel lokal terjadi. Kerja sama DRX dengan PSIS Semarang pada musim ini membuat Riors, apparel sebelumnya, geram.
Pasalnya, Riors sudah bekerja sama dengan PSIS Semarang sejak di Liga 2 2017. Tiba-tiba di Liga 1 2024/2025, Laskar Mahesa Jenar memutus kebersamaan dengan Riors.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyebut secara tersirat bahwa DRX Wear sanggup jor-joran menguatkan finansial klub.
"Kami memohon maaf kepada Riors karena harus mengundurkan diri dari perjanjian kerja sama lebih awal. Kami sangat menyesal," kata Yoyok Sukawi, pada Mei 2024.
"Namun, kami harus melakukannya untuk menguatkan keuangan klub. Kami berharap, Riors terus berkembang dan lebih sukses ke depannya," kata Yoyok lagi.
Riors belum memberikan pernyataan terkait mundurnya PSIS dari perjanjian kerja sama pada musim ini. Namun, dalam unggahan akun resmi mereka di X, Riors menyindir kerja sama DRX Wear dan PSIS Semarang.
"Money can buy your pride, not our class (Uang tidak bisa membeli kebangganmu, bukan kelas kami)," bunyi unggahan Riors di akun @riors_id.