JAKARTA - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani disebut tak pernah secara lugas menyampaikan sosok berinisial T kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta pejabat negara lainnya saat rapat terbatas (ratas).
Hal itu terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan Benny Rhamdani di Bareskrim Polri, pada Senin, 5 Agustus.
"Beliaunya menyampaikan tidak, beliau menyampaikan tidak disampaikan secara lugas siapa itu mister T," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan dikutip Selasa, 6 Agustus.
Hasil pemeriksaan ini berbanding terbalik dengan keterangan awal Benny. Kala itu, Jokowi dan Kapolri disebut terkaget ketika mendengar penyampaiannya soal inisial T.
Tak hanya itu, dalam pemeriksaan kedua yang berlangsung kurang lebih 8 jam dimulai dari pukul 12.12 WIB hingga 20.17 WIB, Benny juga mengaku tidak mengetahui siapa T sebenarnya.
Justru, Kepala BP2MI itu menyampaikan kepada penyelidik bukan tugasnya untuk mengungkap siapa sebenarnya sosok T tersebut.
Bahkan, ketika didalami, Benny tak memiliki bukti apapun. Hanya kembali dikatakan bila informasi itu didapat dari seseorang yang sudah meninggal dunia.
"Kemudian, kami pertanyakan terkait inisial T. Yang bersangkutan tidak bisa menjawab siapa itu mister T, kemudian yang bersangkutan hanya menyampaikan informasi semoga itu bisa diungkap oleh Polri siapa inisial T, itu saja," sebutnya.
"Tidak ada bukti, bahkan inisial T pun tidak bisa disebutkan oleh yang bersangkutan," sambung Djuhandhani.
Sejauh ini, Benny menyampaikan bila infomasi soal inisial T yang disebut sebagai pengendali judi online ataupun TPPO didapat dari Ketua BP2MI wilayah Serang yang sudah meninggal.
BACA JUGA:
Pengakuan itupun berubah dari sebelumnya. Sebab, Benny sempat menyebut bila informasi sosok T didapat dari dua orang yang diperkerjaan secara ilegal di Kamboja.
"Kalau pada awal mulanya, kemarin pada 23 Mei itu menyampaikan dari salah seorang ataupun korban pekerja migran yang dari Kamboja, sekarang diralat info itu didapat dari saudara Joko Purwanto, yang kebetulan yang bersangkutan adalah Ketua BP2MI dari Serang dan saat ini sudah meninggal," kata Djuhandhani.