Bagikan:

JAKARTA - Spanyol bermain gemilang dan mengalahkan Perancis 2-1 di semifinal Euro 2024 di Stadion Football Arena, Munich, Rabu, 10 Jui 2024 dini hari WIB. Bintang Spanyol Lamine Yamal menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Eropa saat menyingkirkan Perancis.

Spanyol menunjukkan permainan terbaik di babak knockout Euro 2024. Setelah menaklukkan tim unggulan Jerman 2-1 di perempat final, Spanyol melanjutkan sukses di laga semifinal.

Tim asuhan Luis de la Fuente tampil konsisten dengan menyingkirkan Perancis untuk meraih tiket ke final. Ini untuk kelima kalinya La Roja mencapai laga puncak. Dari lima kali menjadi finalis, Spanyol merengkuh trofi juara d Euro 1964, 2008 dan 2012.

Di final yang digelar di Stadion Olympic, Berlin, Minggu, 14 Juli 2024 dini hari WIB, Spanyol menghadapi Belanda atau Inggris. Kedua tim akan berlaga di Stadion BVB, Dortmund, Kamis, 11 Juli 2024 dini hari WIB.

Sementara, Perancis kembali gagal mengulang sukses di Euro 1984, 2000 dan 2016. Pada dua edisi pertama, mereka tampil sebagai juara. Sedangkan di Euro 2016, Les Bleus hanya menjadi finalis setelah kalah lawan Portugal.

Dengan demikian, pelatih Didier Deschamps kembali tidak mampu membawa Perancis meraih trofi sejak Piala Dunia 2018. Saat itu, Perancis menjadi juara.

Namun Deschamps gagal di Euro 2020 karena Perancis hanya mampu bertahan sampai 16 besar. Sedangkan di Piala Dunia 2022, Perancis kembali ke final tetapi kalah lawan Argentina lewat adu penalti.

Laga Spanyol melawan Perancis berjalan imbang dan menarik. Big match semifinal itu diwarnai gol cepat. Spanyol hanya butuh lima menit untuk mengejar ketinggalan dan kemudian berbalik unggul.

Perancis sesungguhnya mengawali laga dengan baik. Di laga itu, Deschamps melakukan sedikit perubahan di lini depan. Dia menempatkan trisula yang diisi pemain Paris Saint Germain.

Striker Randal Kolo Muani sebagai ujung tombak yang didukung Ousmane Dembele dan eks PSG Kylian Mbappe karena musim depan sudah bermain di Real Madrid.

Kolaborasi Muani dan Mbappe membawa Perancis unggul saat laga baru berjalan sembilan menit. Umpan silang dari Mbappe yang melepas topengnya di laga itu dituntaskan lewat sundulan Muani yang menaklukkan kiper Unai Simon.

Muani pun menjadi pemain ketiga Perancis yang mencetak gol di semifinal Piala Eropa dan Piala Dunia. Pemain pertama yang melakukannya tak lain sang legenda Michel Platini (Piala Dunia 1982 dan Euro 1984) dan legenda berikutnya Zinedine Zidane (2000 dan Piala Dunia 2006).

Tertinggal 1-0, Spanyol pun termasuk cepat untuk bangkit. Mereka merespons gol itu dengan permainan ofensif.

De la Fuente yang menggelar formasi 4-2-3-1 dengan striker Alvaro Morata sebagai ujung tombak tunggal. Morata mendapat dukungan trio Yamal, Dani Olmo dan Nico Williams.

Kombinasi lini depan itu menjadikan La Roja mampu unggul dalam penguasaan bola. Hasilnya, mereka tak butuh lama untuk menyamakan skor.

Yamal mencetak gol indah saat membobol gawang Perancis di menit 21. Dari luar kotak penalti, bintang muda Barcelona ini melepaskan tendangan yang gagal dijangkau kiper Mike Maignan.

Go itu menjadikan Yamal memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Eropa. Dia mencetak gol saat empat hari lagi usianya menjadi 17 tahun.

Dalam posisi imbang 1-1, Spanyol kian agresif memainkan sepak bola terbuka. Perancis sesungguhnya tidak tinggal diam dan tidak kalah menekan lawan.

Hanya, Spanyol lebih beruntung. Pasalnya lima menit berselang, mereka berhasil membalikkan keadaan setelah Olmo mencetak gol.

Berawal dari aksi Olmo yang melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Pemain RB Leipzig ini kemudian melepaskan tendangan ke gawang.

Bola sempat mengenai bek Prancis Jules Kounde sehingga sedikit berbelok arah. Namun ini sudah membuat Maignan salah langkah.

Olmo juga tercatat sebagai pemain pertama Spanyol yang selalu mencetak gol di babak knockout di sebuah turnamen besar. Dia melakukannya di laga melawan Georgia, Jerman dan kemudian Perancis.

Skor berubah 2-1 untuk Spanyol. Kedua tim tetap bermain terbuka sehingga baik Spanyol maupun Perancis silih berganti melakukan tekanan. Namun tidak ada gol tercipta sehingga skor itu bertahan sampai turun minum.

Di babak kedua, Prancis mencoba bangkit. Mereka bermain ofensif untuk menekan pertahanan Spanyol. Peluang pertama diperoleh gelandang Aurelien Tchouameni di menit 53. Hanya sundulannya bisa diamankan kiper Simon.

Tak lama berselang Mbappe melepaskan tendangan langsung ke gawang. Lagi-lagi, Simon secara gemilang mengamankan bola itu.

Selanjutnya, Perancis terus menekan pertahanan Spanyol. Hanya, mereka kurang beruntung karena serangannya tak kunjung membuahkan hasil. Beberapa kali peluang Perancis selalu gagal.

Sampai akhir laga, skor 2-1 bertahan sampai akhir. Spanyol pun melaju ke laga puncak.