Bagikan:

JAKARTA - Manajer Erik ten Hag memang kurang beruntung. Manchester United tetap akan memecatnya meski Ten Hag membawa tim memenangi Piala FA dengan mengalahkan rival bebuyutan Manchester City.

Ten Hag menjadi manajer berikutnya yang bakal meletakkan jabatan. Sebelumnya, Xavi Hernandez sudah diberhentikan Barcelona dan AC Milan sepakat berpisah dengan pelatih Stefano Pioli. Sedangkan Juventus memecat Massimiliano Allegri.

Manajer Jurgen Klopp sudah menyampaikan perpisahan dengan Liverpool, Begitu pula Bayern Munchen melepas Thomas Tuchel dan Chelsea memberhentikan Mauricio Pochettino.

Praktis, banyak klub besar yang kehilangan pelatih/manajer. Tidak ketinggalan pula klub papan tengah Brighton and Hove Albion yang ditinggalkan manajer Roberto De Zerbi.

Ten Hag bakal menyusul para manajer yang diberhentikan klub. Laga final Piala FA melawan Man City di Stadion Wembley, Sabtu, 25 Mei 2024 malam WIB tidak akan menjadi pertaruhan terakhir Ten Hag.

Apa pun hasil akhir, termasuk bila menaklukkan The Cityzens dan meraih Piala FA, Ten Hag tetap diberhentikan.

Pemilik saham minoritas MU, Sir Jim Ratcliffe, tidak membantah bila ada kemungkinan dilakukan pergantian manajer. Kinerja Ten Hag memang mendapat rapor merah.

Bagaimana tidak, MU untuk kali pertama sejak digulirkannya Premier League Inggris mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat delapan.

MU pun gagal berkompetisi di Eropa. Peluang terakhir bisa ikut ke Liga Europa bila The Red Devils mengalahkan Man City di Piala FA.

Namun yang membuat rapor Ten Hag serasa kebakaran sudah pasti kekalahan telak 4-0 saat menghadapi Crystal Palace dan dipermalukan Bournemouth 3-0 di kandang sendiri di Old Trafford.

Tak hanya itu, MU nyaris dibikin malu oleh klub dari Divisi Championship atau kasta kedua Coventry City di semifinal Piala FA.

Unggul 3-0 lebih dulu di laga yang disaksikan langsung Ratcliffe, namun Coventry mampu menyamakan skor menjadi 3-3.

Coventry pun memaksa MU adu penalti sebelum kalah 4-2. Ironis karena di laga itu, MU turun dengan kekuatan penuh.

Sejumlah kandidat sudah disebut bakal menggantikan Ten Hag. Di antaranya Pochettino, Tuchel, Graham Potter dan Kieran McKenna.

Pochettino yang diberhentikan Chelsea masuk bursa manajer MU. Begitu pula McKenna yang sukses membawa Ipswich Town promosi ke Premier League.

"Dalam pemikiran saya, apakah [MU] kalah atau menang, Ten Hag sepertinya tidak akan kembali [menangani MU] musim depan," kata legenda bek MU Rio Ferdinand.

"Saya tidak mengatakan apa yang menjadi keinginan saya. Namun saya hanya mengatakan apa yang kemungkinan terjadi. Menurut saya klub akan mencari penggantinya," ucap eks pemain belakang Inggris yang memenangi enam trofi Premier League dan sekali Liga Champions selama 12 tahun di MU.

Menurut Ferdinand MU memang dihadapkan dengan gelombang cedera pemain yang tak kunjung berakhir. Namun itu tak bisa dijadikan alasan Ten Hag tak mampu tampil maksimal seperti identitas MU.

"Di luar persoalan cedera pemain, performa tim memang sangat buruk. Banyak klub yang menghadapi problem sama, yaitu cedera pemain. Hanya, situasinya tidak sama dengan MU," tutur dia.

"Saya katakan level performa tim boleh saja turun, tetapi karakter permainan yang menjadi identitas tim tidak hilang. Persoalannya yang terjadi, performa sudah turun, karakter permainan pun ikut hilang," kata Ferdinand lagi.

Sementara Ten Hag tak peduli bila laga final bakal menjadi yang terakhir di MU. Eks pelatih Ajax Amsterdam ini menyatakan dirinya hanya fokus pada laga melawan Man City.

"Tak ada yang perlu dikatakan. Saya hanya fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan dan itu adalah pertandingan Sabtu. Selanjutnya, saya fokus pada proyek tim," ucap Ten Hag.

"Tim dalam kondisi bagus dan pertandingan Sabtu memberi kesempatan kami memenangkan trofi," katanya.