JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mencatat 16 kemenangan beruntun dimulai sejak ajang All England 2024 pada Maret 2024 sampai dengan pertandingan final Piala Thomas 2024.
Jonatan adalah satu-satunya pemain Indonesia yang sukses menyumbang poin ketika tim Piala Thomas 2024 kalah 1-3 melawan tuan rumah China pada pertandingan final di Chengdu, China, Minggu, 5 Mei 2024.
Selama perhelatan ajang beregu putra ini, Jonatan mencatat total enam kemenangan. Dia mulai dengan mengalahkan Nadeem Dalvi (Inggris), Saran Jamsri (Thailand), dan Lakshya Sen (India) di babak grup.
Jonatan lalu menjaga tren positifnya dengan menghentikan Cho Geonyeop (Korea Selatan) di perempat final, Wang Tzu Wei (China Taipei) di semifinal, dan puncaknya memperpanjang dominasi atas Li Shi Feng (China).
BACA JUGA:
Sepuluh kemenangan sebelumnya terjadi lima kali di All England 2024 dan lima kali kemenangan lainnya di Badminton Asia Championship 2024.
Pada All England 2024, Jonatan menaklukkan Chou Tien Chen, Kunlavut Vitidsarn, Shi Yuqi, Lakshya Sen, dan Anthony Ginting.
Sementara di ajang Badminton Asia Championship 2024, peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut menang atas Jewel Angelo Albo, Lee Cheuk Yiu, Lee Zii Jia, Shi Yuqi, dan Li Shi Feng.
Kemenangan Jonatan atas Li Shi Feng sempat menghidupkan kembali harapan Indonesia untuk membawa pulang trofi Piala Thomas 2024 setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang turun lebih dulu, kalah.
Sayangnya, pada partai keempat, Indonesia kembali kehilangan poin sehingga gelar harus jatuh ke tangan China. Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang turun di partai itu kalah melawan pasangan He Ji Ting/Ren Xiang Yu.
Indonesia adalah runner-up Piala Thomas dalam dua edisi beruntun. Pada edisi sebelumnya tahun 2022, Merah-Putih gagal membawa pulang gelar setelah takluk melawan India.
Ini merupakan final ketiga beruntun Piala Thomas yang ditapaki Indonesia. Pada satu final lainnya, yaitu edisi 2021, Indonesia sukses membawa pulang gelar sekaligus mengakhiri paceklik selama 19 tahun usai menghentikan China.