Bagikan:

JAKARTA - Real Madrid memastkan meraih gelar juara La Liga Spanyol setelah Barcelona kalah 4-2 lawan Girona di Stadion Municipal de Montilivi, Sabtu, 4 Mei 2024 malam WIB. Kekalahan itu menjadikan Barca sudah tak bisa mengejar poin Madrid.

Barca tidak hanya gagal merapatkan jarak poin dan menunda pesta juara Madrid. Mereka juga turun peringkat setelah menelan kekalahan itu.

Hasil tersebut menjadikan Barca yang memiliki poin 73 turun ke posisi tiga. Sedangan Girona naik ke peringkat dua dengan poin 74.

Dengan menyisakan empat pertandingan lagi, keduanya sudah tak bisa mengejar poin Madrid yang mengalahkan Cadiz 3-0 di laga sebelumnya. Madrid bertengger di puncak klasemen dengan poin 87.

Kekalahan itu menjadikan Barca menutup kompetisi tanpa satu pun meraih gelar. Mereka gagal di Piala Super Spanyol yang pemenangnya bisa mengantungi hadiah sebesar 6,6 juta euro, Copa de Rey, Liga Champions dan terakhir La Liga.

"Saya sedih dan kecewa. Kami bermain sangat tidak efektif yang membuat kami kalah lagi dan lagi," kata pelatih Xavi Hernandez yang memutuskan bertahan menangani Barca musim depan.

"Saya yang pertama-tama marah dengan situasi seperti ini. Saya memahami perasaan fans. Sebelum menjadi pelatih, saya adalah pendukung [Barcelona]. Sebagai suporter, saya tentu paham bila mereka frustrasi," ucap dia.

Di laga itu, Barca mengawalinya secara gemilang. Tim asuhan Xavi sudah unggul saat laga baru berjalan tiga menit. Gelandang Andreas Christiansen membobol gawang yang menjadikan Barca unggul 1-0.

Namun Girona dengan cepat pula menyamakan skor. Hanya berselang satu menit, striker Artem Dovbyk yang merupakan top skor liga mencetak gol.

Dalam posisi imbang 1-1, pertandingan berjalan panas dan ketat. Kedua tim secara bergantian melakukan serangan demi menambah gol.

Barca akhirnya kembali unggul setelah striker Robert Lewandowski mencetak gol dari titik penalti pada injury time babak pertama.

Penalti diberikan setelah bek Miguel Gutierrez melakukan pelanggaran terhadap Lamine Yamal. Wasit menunjuk titik putih dan Lewandowski yang menuntaskan penalti sehingga membawa Blaugrana unggul 2-1.

Di babak kedua, Barca tetap bermain agresif dengan menekan pertahanan Girona. Hanya mereka membuang banyak peluang sehingga gagal menambah gol.

Sebaliknya, Girona yang sempat tertekan kemudian berhasil bangkit dan mengamuk. Mereka membombardir pertahanan Barca.

Di menit 65, pemain depan Cristian Portu masuk menggantikan David Lopez. Begitu masuk lapangan, tanpa menunggu lama dia langsung mencetak gol setelah menyelesaikan assist dari Dovbyk. Gol yang tercipta di menit itu pula menjadikan skor berubah 2-2.

Gol pemain berusia 31 ini menaikkan adrenalin pemain Girona. Hanya berselang dua menit, Portu kemudian membuat assist yang dituntaskan oleh Miguel Gutierrez. Gol itu menjadikan Girona berbalik unggul dan juga meruntuhkan mental pemain Barca.

Sebaliknya, Girona kian bersemangat. Bahkan tuan rumah akhirnya menambah gol setelah Portu mencetak gol keduanya.

Tendangan voli dia yang meyambut umpan matang Savio sukses menaklukkan kiper Marc-Andre ter Stegen di menit 74. Skor berubah menjadi 4-2 untuk Girona dan bertahan sampai akhir laga.

Kemenangan itu mengantarkan Girona meraih tiket ke Liga Champions. Ini menjadi sejarah karena untuk kali pertama Girona bisa berlaga di kompetisi Eropa.

"Luar biasa saat kami menatap jersei ini dan merasakan pengalamannya. Tidak ada yang lebih indah dari ini," kata Portu yang menangis karena suka cita. Dirinya mengalami perjalanan yang panjang dan berliku bersama Girona saat masih berkompetisi di kasta kedua.

"Saya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dengan klub ini. Beberapa tahun lalu saya meninggalkan klub saat terdegradasi. Saya merasa bertanggung jawab karena sering bermain. Tetapi kini, saya membuat fans kembali tersenyum," kata Portu.