JAKARTA - Barcelona telah menyiapkan pelatih yang menggantikan Xavi Hernandez. Karena dana cekak, Barca memilih pelatih dari 'kalangan sendiri'.
Barca masih berharap Xavi batal mundur dan tetap menangani tim. Apalagi, kinerja Xavi pun tak mengecewakan.
Dirinya membawa Barca ke perempat final Liga Champions. Tak hanya itu, Barca juga bertengger di posisi kedua di bawah Real Madrid.
Bila Xavi tetap pada keputusannya mundur sebagai pelatih, Barca sesungguhnya sudah membidik manajer Brighton and Hove Albion Robert De Zerbi.
Hanya saja, Barca kemungkinan kesulitan membawa De Zerbi ke Spanyol. Pasalnya, Barca harus menebus klausul rilis De Zerbi yang mencapai 14 juta euro. Lagipula, pria Italia ini belum berniat meninggalkan Inggris.
Lagipula, De Zerbi sudah dibidik klub-klub elite Premier League Inggris bila tak lagi menangani Brighton. De Zerbi diperkirakan pindah ke Manchester United atau Liverpool yang memang sudah membidiknya.
Pelatih lain yang menjadi kandidat di antaranya pelatih tim nasional Jerman Julian Nagelsmann dan Thomas Tuchel yang meninggalkan Bayern Munchen di akhir musim. Selanjutnya ada Hansi Flick, mantan pelatih Jerman yang kemungkinan bakal kembali ke Bayern.
Namun semua kandidat itu berguguran. Problem finansial alias dana cekak menyulitkan klub mencari pelatih dari luar.
Buntutnya, Blaugrana kembali melirik Rafael Marquez, pelatih Barcelona B atau Barca Atletic yang berkompetisi di kasta ketiga untuk menangani tim yang bertarung di La Liga Spanyol.
Bila menunjuk 'orang dalam' sebagai pengganti Xavi, klub jelas tak perlu mengeluarkan dana. Ini menjadi faktor penting dalam penentuan pelatih anyar.
Selain itu Marquez merupakan eks pilar Barca sehingga pria asal Meksiko ini sudah paham benar filosofi Barca. Dirinya juga meraih sukses bersama Barca dengan memenangi berbagai trofi, termasuk Liga Champions. 2006 dan 2009.
Tak hanya itu, Marquez pun memiliki kedekatan dengan presiden klub Joan Laporta dan Drektur Olahraga, Deco. Dirinya juga banyak tahu tentang akademi Barca.
Ini memungkinkan Marquz meneruskan tradisi memaksimalkan pemain muda yang merupakan produk La Masia, akademi kebanggaan Barca.
Lebih dari itu Barca berharap Marquez bisa mengikuti jejak Pep Guardiola. Ya, Guardiola diambil Barca dari tim B dan kemudian meraih sukses besar. Bahkan kini dirinya memetik sukses di Manchester City.
Setelah Guardiola, Barca melanjutkan proyek pelatih dari tim B dengan membawa Luis Enrique. Hanya, Enrique sempat menangani AS Roma dan Ceta Vigo setelah meninggalkan Barca Atletic.
BACA JUGA:
Begitu meninggalkan Celta, dirinya kemudian menangani tim senior Los Cules. Enrique pun termasuk sukses menjadi pelatih di tim senior dengan memenangi berbagai trofi, termasuk treble.
Marquez pun seperti Guardiola yang minim pengalaman sebelum melatih tim senior yang berkompetisi di La Liga. Hanya, mampukah Marquez mengikuti keberhasilan Guardiola? Masih butuh pembuktian.