JAKARTA - Kepolisian Rosario, Argentina, tengah disibukkan dengan kasus ancaman pembunuhan terhadap Angel Di Maria dan keluarganya.
Ancaman muncul pada Senin, 25 Maret 2024, waktu setempat. Pelaku mengancam keluarga Di Maria lantaran muncul rumor pemain 36 tahun itu akan kembali ke klub masa kecilnya, Rosario Central, saat kontraknya bersama Benfica habis akhir musim ini.
Beruntung kepolisian setempat berhasil menangkap pelaku dua hari setelah ancaman tersebut atau pada 27 Maret 2024 waktu setempat.
Tiga orang ditetapkan sebagai pelaku yang diketuai Pablo Acotto. Kemudian, dua nama lain ialah Sara Belen Gtuerrez dan Gabriel Ismael Pastore.
Selepas penangkapan, polisi menghubungkan kasus pengancaman terhadap Di Maria dengan teror yang dialami keluarga Lionel Messi.
Sekitar setahun lalu, sebuah supermarket milik istri Messi, Antonela Roccuzzo, di Rosario ditembaki orang tak dikenal.
BACA JUGA:
Sebuah pesan kemudian ditemukan di lokasi kejadian yang berbunyi: "Messi, kami menunggumu."
Kasus pengancaman terhadap Messi itu akhirnya semakin terang seiring munculnya insiden yang menimpa Di Maria.
Awalnya, polisi menduga bahwa ancaman kepada Di Maria terkait hooligan rival Rosario Central yang tak senang sang penyerang balik ke kota asalnya.
Namun, polisi justru mengungkapkan beberapa fakta lain. Soalnya, mereka menyita senjata api dan narkoba berjenis kokain saat pengamanan pelaku tersebut.
Tak heran, penyelidikan kini masih berlangsung dan terus didalami. Pasalnya, polisi menemukan ada keterkaitan antara pelaku pengancaman dan perdagangan narkoba besar.
Temuan awal kepolisian Rosario menyebutkan bahwa pelaku ancaman pembunuhan kepada Di Maria punya hubungan dengan kartel narkoba besar berbasis di Rosario bernama Los Monos, atau dikenal secara lokal sebagai Dylan Cantero.
Hanya saja, polisi belum mengonfirmasi apakah kartel tersebut berperan sebagai otak yang memerintahkan serangan terhadap Di Maria dan keluarganya atau bukan.
Pasalnya Acotto telah diidentifikasi sebagai tersangka pelaku ancaman tersebut. Selain itu, dia bekerja sebagai kaki tangan yang mengeksekusi perintah dari seseorang lebih tinggi dalam rantai kartel mereka.