Bagikan:

JAKARTA - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus menyimulasikan penerapan video assistant referee (VAR) yang akan dipakai di berbagai kompetisi Indonesia, khususnya Liga 1.

Uji coba terbaru digelar di Jeep Station Indonesia Resort, Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 17 Februari 2024.

Simulasi VAR ini sudah berlangsung sejak Juni 2023 dan sekarang sudah mencapai stage (tahap) terakhir atau ketiga.

"Sekarang kita sedang melihat stage terakhir dan ini masih berjalan kaitannya dengan pelatihan sumber daya manusia (SDM) untuk VAR."

"Stage ketiga ini sudah berjalan hampir satu bulan. Jadi, tahap sebelum ini, awalnya itu mulai dari pemain peraga. Nah, sekarang (tahap terakhir) sudah mulai dengan situasi permainan (pertandingan)."

"Mungkin berbeda dengan situasi pertandingan resmi. Namun, setidaknya ini menjadi pengalaman luar biasa," kata Asep Saputra, Direktur Operasional PT LIB sekaligus Project Leader VAR.

"Intinya bahwa kami ingin memberikan laporan atas apa yang sudah kami jalankan sejak Juni tahun lalu sampai Februari tahun ini," ujarnya.

Sementara itu, perlengkapan VAR yang didatangkan merupakan hasil kerja sama dengan Hawk-Eye Innovations.

VAR tersebut sama persis dengan apa yang dipakai pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.

"Alat peraga yang didemonstrasikan ini, semua peralatan yang ada, persis seperti yang kami beli dan digunakan di Piala Dunia U-17 kemarin."

"Pada dasarnya, semua peralatan yang disajikan oleh Hawk-eye persis seperti yang ada di Piala Dunia U-17," tutur Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB.

Demonstrasi VAR berbulan-bulan tersebut sekaligus menyiapkan SDM untuk operator VAR dan asistennya (AVAR).

Sebelum resmi diuji coba pada pertandingan resmi, FIFA akan datang dulu untuk memantau tahap terakhir dari simulasi VAR tersebut.

Setelah itu, jika dirasa sudah siap semuanya, mulai SDM, perlengkapan, hingga penerapannya, FIFA akan memberikan persetujuan VAR diuji coba di pertandingan

"Ini terus berjalan. Teman-teman juga melihat dari semua perlengkapan sudah ada. Jadi, memang ini part yang cukup penting sebelum kami memang masuk fase untuk approval test dari FIFA," ujar Asep Saputra.