Bagikan:

JAKARTA - Qatar menjadi juara Piala Asia 2023 setelah menumbangkan Yordania 3-1 pada final yang dihelat di Stadion Lusail, Sabtu, 10 Februari 2024.

Tiga gol Qatar disumbangkan oleh hattrick Akram Afif. Menariknya, semua gol tuan rumah berasal dari titik penalti.

Sebelum partai final Piala Asia 2023 sepak mula, legenda dan mantan kapten Irak, Younis Mahmoud, memperkenalkan trofi Piala Asia di depan penonton.

Begitu wasit meniup peluit tanda laga dimulai, Qatar langsung mengambil inisiatif serangan.

Akram Afif membuka peluang ketika pertandingan baru menunjuk menit kelima. Beruntung, kiper Yazeed Abulaila keluar dari sarangnya untuk menggagalkan upaya tersebut.

Sang penyerang sayap kembali membahayakan gawang Yordania dua menit berselang. Sayang, sepakan jarak dekatnya masih bisa diamankan Abulaila.

Qatar terus menekan pertahanan Yordania yang terkenal solid. Namun, kali ini lini bertahan pasukan Hussein Ammouta kerap terbongkar oleh penetrasi lawan.

Berikutnya giliran kapten Hasan Al Hydos yang mengancam. Dia memberikan umpan terobosan untuk Almoez Ali. Lagi-lagi upaya tersebut masih gagal lantaran bisa dipotong Mahmoud Al Mardi.

Pada awal babak pertama, Yordania praktis hanya mengandalkan serangan balik yang merupakan senjata mereka.

Serangan balik efektif mereka nyaris membuka keunggulan. Bermula dari aksi Nizar Al Rashdan yang memberikan umpan panjang kepada Ali Olwan.

Olwan mengamankan operan tersebut dan melihat posisi Yazan Al-Naimat menguntungkan. Dia segera mengumpan ke Al-Naimat yang langsung menembak dari jarak dekat.

Hanya saja, usaha tersebut masih bisa dihalau kiper Meshaal Barsham.

Yordania mulai bisa keluar dari tekanan dan menguasai jalannya laga. Mereka bahkan bisa unggul penguasaan bola 51 berbanding 49 persen pada paruh pertama.

Namun, Yordania lengah pada menit ke-22. Serangan Qatar berbuah penalti menyusul pelanggaran canggung Abdallah Nasib terhadap Afif.

Afif membuka keran gol tuan rumah setelah berhasil melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor penalti.

Selepas tertinggal, Yordania merespons. Mereka menekan tuan rumah demi mencari gol penyama kedudukan.

Usaha pertama datang dari Musa Al-Taamari. Namun, sepakannya di dalam kotak penalti masih bisa diblok bek Mohammed Waad.

Penyerang Montpellier itu kembali mendapat peluang pada injury time, tapi tendangannya masih melambung.

Tak ada lagi gol tercipta. Skor 1-0 untuk keunggulan Qatar bertahan hingga turun minum.

Pada paruh kedua, Yordania langsung menekan. Baru 11 menit berjalan, Olwan mengancam dengan tendangan salto, tapi belum menemui sasaran.

Berselang tiga menit, giliran Ehsan Haddad mencetak peluang dari jarak dekat, tapi Barsham masih bisa menghalau.

Anak asuh Ammouta membombardir pertahanan Qatar. Dua kans berikut datang dari Al-Taamari dan Al-Rawabeh.

Namun, peluang Al-Taameri membentur tiang gawang setelah dia melakukan tendangan backheel. Sedangkan kesempatan kedua masih bersarang di jaring luar sebelah kanan.

Upaya Yordania menyamakan kedudukan akhirnya berbuah hasil pada menit ke-61.

Al-Naimat yang tidak terkawal menunjukkan kontrol bola sangat baik di dalam kotak penalit saat menerima umpan lambung Haddad dari sayap kanan.

Dia lantas melepaskan tendangan voli keras dengan kaki kiri yang membuat Barsham tak berdaya.

Setelah kedudukan seri 1-1, Qatar meningkatkan tempo permainan yang membuahkan hasil. Anak asuh Marquez Lopez bisa menekan balik Yordania.

Ujungnya, serangan mereka kembali berbuah penalti pada menit ke-73 setelah pelanggaran Mahmoud Al Mardi terhadap Ismaeel Mohammad.

Wasit Ma Ning memberi keputusan itu setelah melakukan peninjauan video assistant referee (VAR).

Afif yang menjadi eksekutor untuk kedua kali tanpa kesalahan menjalankan tugasnya. Dia mengembalikan keunggulan The Maroons.

Berubahnya skor membuat Yordania terlecut. Al-Naimat hampir membuat kedudukan imbang andai sundulannya tidak melebar pada menit ke-77.

Alih-alih menyamakan kedudukan, Yordania kembali kecolongan pada injury time babak kedua.

Kiper Abulaila dinilai menjatuhkan Afif di kotak penalti. Awalnya, Afif lepas dari penjagaan hampir dari setengah lapangan.

Dia kemudian berlari sendiri dan tinggal berhadapan dengan Abulaila yang harus mengadangnya.

Wasit kemudian meninjau VAR lantaran kiranya Afif sudah lebih dulu offside saat mendapat umpan. Namun, sang pengadil malah memutuskan penalti.

Keputusan itu sempat mendapat cibiran dari para pemain Yordania. Mereka memberi tepuk tangan sambil tersenyum ke arah penonton menyiratkan bahwa tuan rumah Qatar mendapat keistimewaan.

Afif yang kembali menjadi penendang penalti mampu mengecoh Abulaila untuk ketiga kalinya. Sepakan mendatarnya tak mampu dibaca kiper Yordania pada menit ke-90+5.

Gol tersebut menutup kemenangan Qatar atas Yordania 3-1. Hattrick Akram Afif membawa Qatar menjuarai Piala Asia 2023.

Gelar juara Piala Asia 2023 berarti Qatar mampu mempertahankan trofinya pada edisi 2019 atau dua kali juara beruntun.

Qatar menjadi tim kelima yang berhasil juara dua kali konsekutif di Piala Asia setelah Korea Selatan, Iran, Jepang, dan Arab Saudi.