JAKARTA - Mantan gelandang Barcelona, Cesc Fabregas, mengaku tak terkejut Xavi Hernandez akhirnya mengundurkan diri sebagai pelatih Barca.
"Keputusan mundur Xavi tak mengejutkan. Saya sudah di sepak bola selama belasan tahun dan aya sudah mlihat banyak hal. Saya pun mengenal dekat Xavi sebagai sahabat dan pemain. Tetapi bukan saat dia sebagai pelatih," ujar Fabregas kepada Radio Catalunya.
"Dia sosok yang selalu bahagia dan berpikir positif. Dia juga ingin yang terbaik dan sudah pasti menang. Dia punya keyakinan dengan apa yang dilakukannya. Saya yakin Barca butuh sosok seperti dia," ucapnya.
Fabregas saat ini menangani tim U-19 dan tim B Como, klub yang dimiliki perusahaan Indonesia, PT Djarum. Dia mengenal Xavi tidak hanya sebagai pemain. Mereka bersahabat dekat dan sama-sama berasal dari akademi La Masia milik Barca.
Bila Xavi meneruskan karier di tim senior Barca, Fabregas sempat bermain di Arsenal. Mereka kembali bersama saat Fabregas direkrut Barca pada 2011.
Dirinya bermain selama tiga musim dan kemudian meninggalkan Barca pada 2014. Tahun berikutnya giliran Xavi yang pergi setelah 17 tahun bermain di Blaugrana.
Xavi kemudian kembali ke Barca dengan status sebagai pelatih pada 2021. Dirinya sukses membawa tim memangi Piala Super Spanyol atau Supercopa de Espana dan La Liga.
Namun, pencapaian buruk Barca musim ini memaksa Xavi meletakkan jabatan pada akhir musim kompetisi ini.
Tekanan melatih di Barca memang sangat tinggi. Pasalnya, Barca termasuk tiga tim terbesar di dunia. Xavi tak mampu dengan adanya tekanan itu.
"Dia menjadikan banyak pemain muda berkembang. Namun, situasi memang tak gampang. Sebagai klub tiga besar di dunia, tekanannya memang sangat tinggi," kata Fabregas lagi.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan menggantikan Xavi atau suatu saat nanti menangani Barca, Fabregas mengaku belum siap.
BACA JUGA:
"Pada akhirnya siapa yang tahu pada masa mendatang. Namun, pertama-tama saya perlu meningkatkan kemampuan dan harus berkembang," kata dia.
"Saya bahagia di sini (Como). Saya tidak merasakan tekanan yang sangat tinggi di sini," ujar Fabregas yang bersama Thierry Henry juga memiliki saham minoritas di Como.
Como saat ini berkompetisi di Serie B. Pada 2019, klub tersebut dibeli PT Djarum. Saat itu Como berada di Serie D. Klub hanya butuh dua tahun untuk promosi sampai Serie B atau level kedua kompetisi Italia setelah Serie A.