JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyikapi hasil negatif wakil-wakil Indonesia dalam dua turnamen besar yang sudah berlangsung awal tahun ini.
Perjalanan terbaik wakil Indonesia di dua turnamen pada awal tahun ini, masing-masing di Malaysia Open dan India Open 2024, adalah mencapai babak perempat final.
Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Armand Darmadji, mengakui saat ini pihaknya punya tugas berat mencari cara agar atlet harus lebih kompetitif. Pasalnya, belakangan banyak kehadiran atlet baru yang mampu memberikan persaingan.
"Kami melihat kemarin Malaysia banyak pemain pemain baru yang tampil di final. Memang ini tak terprediksi. Jadi, seluruh pemain peningkatannya luar biasa pesat," kata Armand.
Hasil dua turnamen awal tahun ini membuat banyak pihak mulai khawatir terkait nasib Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Soalnya, dua turnamen itu masuk kualifikasi untuk multiajang terbesar dunia tersebut.
BACA JUGA:
Armand mengatakan bahwa saat ini pihaknya sama sekali tidak tinggal diam atas hasil-hasil yang membuat federasi banyak menerima kritikan. Ia menegaskan PBSI terus berbenah agar bisa sesuai target.
"Kami selalu evaluasi, dari tahun lalu kami sudah merapikan semua baik internal maupun para atlet. Jadi, kami sedang proses," ujar dia.
"Jadi, kami tidak berdiam. Kalau ditanyakan ke semua atlet, mereka juga merasakan. Kami dalam proses perbaikan dan tidak bisa langsung jadi. Perlu waktu proses ini berjalan sampai dengan Olimpiade Paris 2024," tutur Armand.
Wakil-wakil Indonesia saat ini sedang mengikuti Indonesia Masters 2024 dari 23-28 Januari 2024. Pada ajang ini, Jonatan Christie dan kawan-kawan diharapkan bisa mengulangi prestasi tahun lalu atau setidaknya bisa melampaui.
Tahun lalu Jojo termasuk satu dari dua wakil Indonesia yang meraih gelar di ajang ini. Satu titel lain ketika itu dimenangi oleh pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.