JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengemukakan tiga poin evaluasi setelah hasil minus dalam empat turnamen pada awal tahun ini.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, mengungkapkan ada tiga catatan yang perlu diperbaiki dalam evaluasi jangka pendek untuk keempat turnamen itu.
"Saya mencatat atlet kita butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan," ujar Eng Hian dalam keterangan.
Empat turnamen yang telah diikuti oleh wakil-wakil Indonesia adalah Malaysia dan India Open serta Indonesia dan Thailand Masters 2025.
Dari keempat ajang tersebut, Indonesia hanya membawa pulang satu gelar saja dari Thailand. Gelar itu diamankan oleh ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
BACA JUGA:
Eng Hian mengatakan bahwa PBSI akan terus berusaha berbenah di tengah pergantian pelatih teknik dan fisik serta perombakan pemain di sektor ganda.
"Ini semua merupakan usaha untuk mendapatkan racikan terbaik. Tentu pencapaian jangka pendek ini tetap perlu kita evaluasi, dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Master 2025," ujar dia.
Selain satu gelar, pencapaian Indonesia di Thailand juga termasuk tiga runner-up. Adapun di tiga ajang sebelumnya hasil terbaik adalah dua runner-up di Indonesia Masters.
Dua runner-up di Istora didapat oleh tungga putra Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.