Bagikan:

JAKARTA – Komite Eksekutif Asosiasi Tinju Dunia (WBA) resmi menyetujui pembentukan divisi baru yang diberi nama kelas penjelajah super (super cruiserweight).

Pengumuman ini dilakukan setelah pemungutan suara dilakukan dalam Sidang Komite Eksekutif. Pada rapat badan tinju dunia tersebut semuanya sepakat untuk membentuk divisi kelas penjelajah super.

"Komite Eksekutif Asosiasi Tinju Dunia (WBA) menyetujui pembentukan divisi kelas penjelajah super dalam pemungutan suara yang diminta oleh Presiden WBA, Gilberto Jesus Mendoza,” demikian pernyataan WBA dilansir Boxing Scene.

Divisi kelas penjelajah super ini nantinya akan berdiri di antara kelas penjelajah (86,2 kg-90,7 kg) dan kelas berat (tanpa batas bobot).

Kelas itu membatasi bobot dari 200 hingga 224 pound atau 99,8 kg hingga 101,6 kg. Hal ini dilakukan WBA karena faktanya memang seringkali terjadi duel kelas berat diikuti oleh dua petinju yang punya perbedaan bobot sangat besar hingga 20 pound atau 9 kg.

Asosiasi tersebut melakukan beberapa analisis selama beberapa bulan terakhir sebelum mengajukan pemungutan suara.

”Divisi baru ini akan berbobot antara 200 dan 224 pound dan berada di antara divisi kelas penjelajah dan kelas berat,” lanjutan pernyataan itu.

”Dibentuknya divisi baru ini terutama akan membantu menghindari pertarungan yang mana para petarung memasuki ring dengan perbedaan bobot yang berlebihan. Seperti kadang-kadang terjadi di kelas berat, yang mana terdapat perbedaan 20 pound atau lebih,” tambah mereka.

Langkah WBA ini mengikuti WBC yang pada tahun 2020 telah membentuk divisi baru bernama bridgerweight.

Keberadaan kelas baru ini membuat duel bisa berlangsung imbang dan adil di antara dua petinju yang bobotnya tak jauh melebihi lawan.

Mengikuti pengumuman ini, WBA juga kabarnya sudah mulai menyusun daftar peringkat untuk petinju kelas berat yang bobotnya rendah atau kelas penjelajah yang bobotnya melebihi.