Remaja 15 Tahun Dimainkan, AC Milan Belum Lupa Menang Usai Taklukkan Fiorentina
Theo Hernandez membawa AC Milan menang atas Fiorentina. Di laga itu, Milan menurunkan pemain berusia 15 tahun, Francesco Camarda. (Twitter @SerieA)

Bagikan:

JAKARTA - AC Milan belum lupa bagaimana caranya menang. Hanya, Milan harus bekerja keras sebelum menaklukkan Fiorentina 1-0 di laga Serie A Italia di Stadion San Siro, Minggu, 26 November dini hari WIB. Di laga itu, Milan membuat rekor dengan memainkan remaja berusia 15 tahun, Francesco Camarda.

Camarda seharusnya tampil di Piala Dunia U-17 2023 bila Italia lolos ke putaran final di Indonesia. Sayangnya Italia tidak lolos sehingga Camarda tidak nongol di Piala Dunia U-17.

Ya, Camarda masih berusia 15 tahun dan 260 hari saat masuk sebagai pemain pengganti. Dirinya menggantikan Luka Jovic di menit 83 yang menjadikannya sebagai pemain termuda dalam sejarah Serie A.

Meski bermain selama beberapa menit, namun ini menjadi pengalaman berharga bagi striker kelahiran 10 Maret 2008 ini. Apalagi dirinya menciptakan sejarah bagi sepak bola Italia.

Camarda sendiri dipanggil pelatih Stefano Pioli masuk tim senior bukan tanpa sebab. Milan krisis pemain karena banyak yang cedera dan ada yang suspended.

Saat menghadapi Fiorentina, Pioli harus kehilangan striker veteran Oivier Giroud yang menjalani larangan bermain selama dua pertandingan.

Selain itu Rafael Leao, Noah Okafor, Simon Kjaer, Ismael Bennacer, Mattia Caldara, Pierre Kalulu, Marco Sportiello dan Marco Pellegrino yang terpaksa absen karena cedera.

Tidak ada pilihan bagi Pioli yang harus memanggil Camarda karena kehilangan sebagian besar pemain. Meski demikian, Milan tetap menunjukkan permainan terbaik. Milan tetap bisa mendominasi saat menjamu Fiorentina.

Pemain sayap Christan Pulisic mengawalinya dengan memberi ancaman terhadap pertahanan Fiorentina di menit 23. Namun tendangannya bisa ditepis kiper Pietro Terracciano.

Selanjutnya, bek Davide Calabria seharusnya bisa membobol gawang lawan bila tidak gagal menyambut umpan Tijjani Reijnders.

Dia kembali nyaris mencetak gol bila tendangan silangnya tidak membentur pemain lawan sehingga berbelok arah dekat gawang.

Kesabaran pemain Milan akhirnya membuahkan hasil pada injury time babak pertama. Tuan rumah mendapat hadiah penalti setelah Theo Hernandez yang menyambut umpan Jovic dijatuhkan bek Fabiano Parisi.

Wasit langsung menunjuk titik putih. Hernandez sendiri yang menuntaskan eksekusi penalti yang membawa Milan unggul 1-0 saat babak pertama usai.

Di babak kedua, Milan tetap memberi tekanan lawan. Namun usaha mereka tak membuahkan hasil.

Jovic yang lolos dari jebakan offside sempat mengancam gawang La Viola. Hanya saja usahanya gagal.

Jovic kemudian digantikan Camarda. Sayangnya dia belum bisa membobol gawang lawan sehingga skor tetap 1-0 sampai akhir laga.

Kemenangan ini setidaknya mengembalikan Milan ke jalur. Pasalnya Rossoneri sudah lama tidak memenangkan pertandingan liga.

Milan terakhir meraih tiga poin saat mengalahkan Genoa 1-0 pada awal Oktober lalu. Selanjutnya, mereka gagal menang pada lima laga terakhir.

Hasil tersebut menjadikan Milan tetap bertahan di peringkat tiga dengan poin 26. Terpaut lima poin dengan Inter Milan yang bertengger di puncak.

Sebaliknya, Fiorentina masih tertahan di peringkat enam dengan memiliki 20 poin.