JAKARTA - AC Milan tidak hanya kalah dari Udinese tetapi juga mendapat cemooh dari suporter sendiri gara-gara kalah 1-0 di pertandingan Serie A Italia di Stadion San Siro, Minggu, 5 November dini hari WIB. Respons suporter membuat pelatih Stefano Pioli tak terkejut dan menilai wajar.
Kekalahan satu gol dari Udinese menjadi puncak buruknya performa Milan. Ini untuk kali pertama Milan menelan kekalahan di dua laga home secara berturut-turut sejak 2012. Saat itu, Milan kalah dri Sampdoria dan Atalanta.
Kekalahan Milan di laga home, salah satunya saat menghadapi Juventus. Mereka kalah 1-0 yang menjadikan Juve bisa melewati Milan.
Di laga melawan Napoli, tim asuhan Stefano Pioli itu sempat unggul dua gol. Namun Milan gagal menang karena Napoli mampu mengejar ketinggalan.
Terakhir, Milan harus mengakui keunggulan Udinese lewat gol Roberto Pereira di menit 62. Ini menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut.
Kekalahan dari Udinese memang tak mengubah posisi Milan yang masih bertahan di peringkat tiga dengan poin 22.
Namun Milan mulai ditinggalkan rival satu kota, Inter Milan, yang bertengger di puncak dengan poin 28 setelah mengalahkan Atalanta 2-1.
Sementara Juve yang bertengger di peringkat dua memiliki poin 23. Juve berpeluang menjauh dari kejaran Milan bila mengalahkan Fiorentina.
Hasil buruk itu membuat sebagian pemain langsung kabur ke ruang ganti dan tak bersedia menyambut suporter usai pertandingan. Hal yang menjadi kebiasaan tim-tim Italia.
Hanya kapten Davide Calabria, Malick Thiaw, Mike Maignan, Alessandro Florenzi, Yacine Adli, Luka Romero, Tommaso Pobega dan Ruben Loftus-Cheek yang menyambut suporter. Saat berjalan menuju tribun Curva Sud, pemain mendapat cemooh dari suporter ultras.
Pobega menjadi satu-satunya pemain di bench yang ikut menyambut suporter. Bahkan di laga itu, dia menjadi pemain cadangan yang tak dimainkan Pioli.
Pioli menyebut hal yang wajar bila suporter mencemooh tim. Bahkan dia menilai fair saja bila suporter bertindak seperti itu karena Milan tidak bermain seperti yang diharapkan. Lebih dari itu, Rossoneri menelan kekalahan di kandang sendiri.
"Yang terjadi, kami memang bermain tidak seperti yang diharapkan. Semakin berusaha keras, kami malah kehilangan permainan. Kami memang bermain buruk dan kacau," ujar Pioli.
"Kami harus bermain lebih baik. Tentu fair saja bila fans mencemooh kami. Wajar pula bila saya yang menjadi sasaran. Ini memang bukan penampilan yang memang tidak kami harapkan," kata dia lagi.
BACA JUGA:
Performa buruk Milan disebut-sebut tim kehilangan figur leader seperti Zlatan Ibrahimovic. Setelah Ibrahimovic pensiun, tak ada pemain yang bisa menyatukan mereka dan punya pengaruh di ruang ganti.
Namun Pioli menepis bila Milan kehilangan figur seperti Ibrahimovic. Menurut dia tim hanya perlu bermain lebih baik untuk bisa kembali ke lajur menang.
"Anda tahu bagaimana perasaan saya terhadap Zlatan. Tetapi saya merasa tidak memperlukannya. Saya menilai kami harus bekerja lebih baik," ucapnya.
Persoalannya Milan bakal kembali melakoni laga tak mudah. Mereka akan menjamu Paris Saint-Germain di Liga Champions di San Siro, Rabu, 8 November dini hari WIB. Milan kehilangan dua pemain andalan, Theo Hernandez dan Rade Krunic, sat menghadapi PSG.