Bagikan:

JAKARTA - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengklaim bahwa tidak ada tekanan pada Erling Haaland untuk mencetak lebih banyak gol setelah pemain asal Norwegia itu mencetak dua gol dalam kemenangan susah payah 3-1 atas Young Boys dalam pertandingan Grup G Liga Champions di Stadion Wankdorf, Bern, Swiss, Kamis dini hari WIB.

Pertandingan tersebut berjalan seimbang setelah Meschack Elia menyamakan kedudukan setelah gol Manuel Akanji, pemain internasional Swiss. Gol-gol Haaland merupakan gol pertamanya dalam enam pertandingan Liga Champions terakhir. Sementara golnya melawan Brighton pada  Sabtu lalu mengakhiri periode tiga pertandingan tanpa gol. Periode tanpa gol itu relatif sulit untuk seorang pemain yang mencetak total 52 gol musim lalu.

"Ada kesan setelah musim lalu, bahwa ia harus mencetak tujuh gol dalam setiap pertandingan. Itu tidak mungkin. Tapi ia mencetak banyak gol, dan jika orang-orang menginginkannya gagal karena ia tidak mencetak 50 gol, itu tidak masalah. Ia selalu ada di sana. Gol keduanya benar-benar bagus, dan ia memiliki peluang lain," kata Pep, dikutip VOI dari Fotmob

"Hal penting adalah menciptakannya. Mungkin dalam momen yang tepat musim ini, ia akan lebih baik daripada sekarang, tetapi ia sudah mencetak banyak gol, dan kami sangat senang. Saya sudah memberi tahu dia beberapa kali bahwa saya tidak menilainya dari gol yang ia cetak, meskipun saya tahu dia ingin mencetak gol. Ia memiliki keinginan untuk memperbaiki diri, dan saya tidak ragu tentang itu," tambah Pep.

Kemenangan City, yang disegel dengan penalti Haaland dan satu gol cerdik di penghujung pertandingan, merupakan kemenangan ketiga mereka dalam tiga pertandingan grup dan membawa mereka lebih dekat ke babak knockout. City bisa mencapai babak 16 besar untuk musim ke-11 secara beruntun dengan kemenangan berikutnya melawan tim yang sama di Stadion Etihad dalam dua minggu ke depan.

Guardiola menambahkan bahwa Phil Foden tidak bermain karena "masalah kecil", sementara Julian Alvarez, yang mencetak gol namun dianulir setelah masuk sebagai pengganti, tidak dapat bermain sepanjang pertandingan.

Pelatih Young Boys, Raphael Wicky, merasa timnya memberikan penampilan yang baik.  "Keberanian dan semangat itu, kami bisa bangga dengan apa yang tim kami tunjukkan, tetapi Anda memerlukan pertandingan yang sempurna melawan tim seperti mereka. Kami tidak bisa melakukannya. Sempurna berarti memanfaatkan peluang Anda dan tidak kehilangan gol dari bola mati. Kami kecewa dengan hasilnya, tetapi kami bisa bangga dengan penampilan tim," kata Wicky.