JAKARTA - Hati manajer Liverpool Jurgen Klopp hancur. Ibunya meninggal di Jerman pada usia 81 tahun. Namun, sang pelatih harus melewatkan pemakaman sang ibu karena larangan perjalanan di Jerman akibat pandemi COVID-19.
Berbicara kepada surat kabar Jerman, Schwarzwalder Bote, Klopp memberi penghormatan kepada ibunya Elisabeth yang meninggal pada 19 Januari lalu.
"Dia berarti segalanya bagiku. Dia adalah ibu sejati dalam arti terbaik di dunia. Sebagai seorang Kristen yang taat, saya tahu dia berada di tempat yang lebih baik sekarang," pria berusia 53 tahun itu berkata dilansir Daily Mail, Rabu, 10 Februari.
Klopp terakhir kali mengunjungi Elisabeth di Jerman saat ibunya berulang tahun ke-80. Ia mengatakan, begitu keadaan memungkinkan, keluarganya akan berkumpul untuk mengadakan peringatan indah.
BACA JUGA:
Klopp, yang lahir pada tahun 1967, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang berasal dari pernikahan Elisabeth Reich dan Norbert Klopp pada tahun 1960. Stefanie lahir pada tahun 1960 dan Isolde pada tahun 1962.
Norbert meninggal pada tahun 2000 setelah sakit pada usia 66 tahun, hanya beberapa bulan sebelum Jurgen mendapatkan pekerjaan kepelatihan pertamanya dengan Mainz.
Elisabeth adalah anak tertua kedua dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Eugen dan Helene Reich, yang memiliki pabrik bir di kota Glatten. Kehidupan kerjanya dimulai dengan mengantarkan peti bir ke bar bersama kakak perempuan tertuanya, Marianne dan juga menjalankan toko kelontong keluarga.
Dia menikah dengan Norbert Klopp, yang sedang belajar kerajinan membuat tas kulit, setelah bertemu di sebuah pesta dansa. Norbert juga seorang penjaga gawang dan menjalani uji coba dengan klub Jerman terkemuka Kaiserslautern.
You'll never walk alone, Jurgen....
You’ll Never Walk Alone, Jürgen ❤️ pic.twitter.com/mjgSmXZWgn
— Liverpool FC (@LFC) February 10, 2021