Gagalkan Penalti di Menit Terakhir, Kiper Andre Onana Selamatkan Manchester United
Kiper Andre Onana dkk merayakan kemenangan Manchester United atas FC Copenhagen di Liga Champions. (Twitter @ManUtd)

Bagikan:

JAKARTA - Penebusan kiper Andre Onana yang penuh emosi. Onana menggagalkan penalti di menit terakhir saat Manchester United mengalahkan FC Copenhagen 1-0 di pertandingan Grup A Liga Champions di Stadion Old Trafford, Rabu, 25 Oktober dini hari WIB.

Drama penuh emosi saat MU meraih kemenangan pertama di Liga Champions. Kemenangan ini menjadi kian berarti karena diraih lewat kontribusi dua pemain yang selama ini kerap melakukan blunder.

Ya, satu-satunya gol MU dicetak bek Harry Maguire yang sudah sering blunder. Bahkan Maguire sampai nyaris dijual karena banyak kesalahan yang dilakukan. Hanya, MU gagal menjual bek timnas Inggris ini.

Namun Maguire sudah kehilangan ban kapten yang pernah melilit di lengannya. Keseringan blunder membuat ban kaptennya dicopot dan kemudian menjadi milik Bruno Fernandes.

Tak hanya itu, dia pun lebih sering duduk di bench karena tersingkir oleh duet Lisandro Martinez dan Raphael Varane. Di laga melawan Copenhagen, Maguire akhirnya menjadi starter berduet dengan Varane karena Martinez cedera.

Setali tiga uang dengan Onana. Nasib sial dialami kiper Nigeria ini yang beberapa kali melakukan kesalahan tak perlu sehingga gawangnya sering kebobolan.

Bahkan catatan kekalahan yang dialami MU lebih karena kesalahan Onana. Padahal, Onana diboyong dari Inter Milan untuk menggantikan David de Gea yang ironisnya justru kerap melakukan penyelamatan gemilang saat masih bersama MU.

Dalam duel melawan Copenhagen keduanya seolah melakukan penebusan. Maguire mencetak satu-satunya gol di laga itu. Sementara, Onana menggagalkan penalti saat pertandingan tersisa satu menit lagi.

Kemenangan yang disambut suka cita oleh fans yang baru saja berduka atas kepergian sang legenda Sir Bobby Charlton. Kemenangan itu juga menjadikan MU kembali ke jalur yang tepat.  

Bermain di kandang sendiri, MU memang dipaksa bekerja keras menghadapi tim dari Denmark ini. Manajer Erik ten Hag kembali menempatkan striker Rasmus Hojlund sebagai ujung tombak. Dirinya ditopang Anthony, Marcus Rashford dan Fernandes yang memberi jaminan MU bakal bermain ofensif.

Hanya mereka kesulitan menembus pertahanan solid Copenhagen. Tim tamu sama sekali tidak memberi celah bagi Hojlund dkk untuk membongkar pertahanan mereka. Bahkan sampai babak pertama usai, MU masih kesulitan membobol gawang tim tamu.

Di babak kedua, MU mencoba meningkatkan serangan. Namun upaya mereka tetap tak membuahkan hasil. Sampai akhirnya kesabaran pasukan Ten Hag tak sia-sia di menit 73.

Maguire sukses membobol gawang Copenhagen setelah menyambut umpan silang gelandang Christian Eriksen. Hanya, wasit Marco Guida sempat meninjau insiden itu lewat VAR karena ada potensi gol dianulir. Namun Guida memutuskan gol itu sah. MU pun unggul 1-0.

Keunggulan itu memang menaikkan semangat pemain MU. Hanya saja, serangan mereka tetap tak memberi hasil bagus. Sebaliknya, Copenhagen sempat mengancam gawang Onana. Bahkan tim tamu berpeluang menyamakan skor saat mendapat hadiah penalti di menit 90+7.

Penalti diberikan gara-gara gelandang Scott McTominay yang memenangkan MU pada dua laga terakhir di Premier League Inggris melakukan kesalahan fatal. Dia melakukan pelanggaran terhadap Mohamed Elyounoussi di kotak terlarang.

Guida kembali meninjau insiden itu lewat VAR. Hasilnya ada pelanggaran dan dia pun menunjuk titik putih. Eksekusi dilakukan Jordan Larsson yang tak lain anak Henrik Larsson yang pernah membela MU.

Hanya saja eksekusi kaki kiri Larsson digagalkan secara gemilang oleh Onana. Dirinya bisa menebak arah bola dan membloknya sehingga hanya menghasilkan sepak pojok.

Penyelamatan Onana disambut sorakan meriah suporter. Tak lama kemudian wasit meniup panjang peluit. MU pun mengakhiri laga dengan keunggulan 1-0. Onana yang tlah melakukan penebusan pun mendapat smbutan hangat dari para pemain. Suporter pun memberikan tepuk tangan.

Hasil ini menjadi kemenangan pertama MU di Liga Champions. Kemenangan itu membuka harapan The Red Devils lolos ke babak selanjutnya meski masih berada di peringkat tiga dengan poin tiga.

Bayern Munchen yang mengalahkan Gaatasaray 3-1 bertengger di puncak klasemen dengan poin sembilan. Disusul Galatasaray yang memiliki poin empat.