JAKARTA – Atlet wushu Harris Horatius sempat ingin pensiun sebelum bangkit dan membuktikan diri meraih medali emas Asian Games 2023 Hangzhou, Cina.
Keinginan untuk berhenti berkarier di dunia olahraga itu mencuat sejak dia menempati peringkat sembilan nomor nanquan dan nangun di Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta-Palembang.
Meski demikian, keinginan itu luluh oleh karena dukungan dari keluarga, pelatih, dan pengurus Wushu Indonesia. Hasilnya, ia sanggup mendapat emas di Cina.
"Banyak sekali yang terjadi selama empat tahun ini, naik dan turun dalam hidup. Saya juga sempat mau stop, tapi puji tuhan ada orang-orang yang suport, orang tua, pelatih, pengurus semua mendukung," kata dia.
"Mereka mengatakan kalau Harris masih bisa dan saya percaya dengan mereka, mereka punya harapan jadi apa yang diharapkan mereka saya melakukan yang terbaik," ujar atlet 25 tahun itu menambahkan.
Setelah urung memutuskan pensiun, Harris pun mulai melanjutkan kariernya dengan serius. Latihan demi latihan terus dilanjutkan dengan fokus sampai membuahkan hasil di ajang empat tahunan ini.
Selama periode itu, ia meraih beberapa prestasi. Di antaranya juara dunia nomor duilian di Shanghai 2019, peringkat ketiga dunia men's nangun 2019, dan medali emas nomor men's duilian di SEA Games 2019 Hanoi.
BACA JUGA:
Di tahun yang sama ia juga mendapat perak nanquan, nandao & nanguan di SEA Games 2019. Kemudian terakhir medali perak di nomor nandao dan nangun all around SEA Games 2023 Kamboja.
Perjuangan panjang dilakukan Harris. Tak hanya latihan, tapi juga perjuangan untuk jauh dari keluarga yang disayanginya.
"Hal paling sulit adalah harus jauh dari keluarga, karena saya sudah berkeluarga. Sudah tiga bulan sampai hari ini saya belum pulang," kata dia.
Harris, 27 tahun, memastikan emas ketiga bagi Indonesia di Asian Games 2023 setelah menempati peringkat tertinggi dalam nomor nanquan dan nangun dengan total poin 19,506.