Manchester City Bangkit di Babak Kedua untuk Hajar West Ham 3-1

JAKARTA - Gol-gol di babak kedua dari Jeremy Doku, Bernardo Silva, dan Erling Haaland membawa juara Premier League, Manchester City, bangkit dari ketertinggalan untuk meraih kemenangan 3-1 atas West Ham, Sabtu 16 September di London Stadium, London.

Haaland memasuki pertandingan di Stadion London, di mana dia mencetak dua gol pada debutnya di Premier League musim lalu, dengan enam gol dalam empat pertandingan liga musim ini. Sayang  ia gagal memanfaatkan peluang di tiang belakang pada akhir babak pertama setelah menerima umpan datar dari Josko Gvardiol pada menit ke-15.

James Ward-Prowse, yang tampil sangat baik sejak pindah dari Southampton ke London timur bulan lalu, menunjukkan keahlian sundulannya pada menit ke-36. Ia mampu mencapai umpan silang Vladimir Coufal dan mengarahkan bola ke gawang.

Doku turut serta dalam gol tersebut karena sedikit terlibat dalam kejadian itu, tetapi pemain tambahan terbaru City ini tampil cemerlang di sayap kiri. Pada menit ke-43 ia melepaskan tembakan rendah dari sudut sempit yang diarahkan menuju gawang oleh Haaland, tetapi Nayef Aguerd berhasil menghalau bola tersebut di garis gawang.

Pada awal babak kedua, pemain internasional Belgia tersebut memutuskan untuk mencoba sendiri, meyakinkan Coufal untuk mundur sebelum mengarahkan tembakan dengan kaki kanannya ke sudut jauh gawang untuk gol pertamanya bersama City.

Julian Alvarez kemudian mengenai tiang gawang dari tendangan bebas dan Areola tampil gemilang untuk menggagalkan sepakan voli Haaland dari umpan chip Rodri. Namun, kiper West Ham tak berdaya ketika Nayef Aguerd salah menghitung umpan Alvarez dan Silva menciptakan gol di menit ke-76.

Areola meraih kemenangan lagi dalam duelnya dengan Haaland ketika ia menggagalkan superstar Norwegia tersebut dari umpan silang Kyle Walker. Namun  tetapi pencetak gol terbanyak City itu akhirnya memberikan gol penutup dari umpan terukur Silva.

City telah memenangkan lima dari lima pertandingan dalam awal yang sangat baik dalam upaya mereka meraih empat gelar liga berturut-turut. Mereka tidak pernah memulai musim ini dengan baik sejak musim pertama di bawah kendali Guardiola.