Bagikan:

JAKARTA – Masalah pada lutut bisa mengganggu tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung tampil di Asian Games 2022 Hangzhou yang mulai bergulir pada bulan ini.

Masalah pada lutut ini sempat membayangi Gregoria selama pertandingan melawan Akane Yamaguchi di semifinal Hong Kong Open 2023.

Dia kemudian kalah dramatis tiga gim.

"Semoga cedera lutut saya tidak semakin serius dan bisa terus membaik jelang Asian Games. Sambil kembali latihan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di beberapa turnamen terakhir," kata dia.

Masalah pada lutut ini sebelumnya sudah dirasakan oleh Gregoria sebelum tampil di China Open 2023 kemarin.

Masalah yang sama bahkan sudah ia alami saat tampil di kejuaraan dunia sebelum itu.

Meskipun memiliki masalah, Gregoria mampu memberikan perlawanan sengit terhadap Akane. Dia sempat memimpin gim pertama sebelum kalah.

Dia kemudian mengamankan set kedua yang berakhir begitu dramatis.

Sayang perlawanan pebulu tangkis berusia 24 tahun ini di gim ketiga berakhir mengecewakan.

"Saya sudah unggul empat poin [di gim pertama], tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, ditambah saya terlalu lama fokus memikirkan lawan sedang mengejar padahal harusnya fokus saya adalah bagaimana untuk dapat poin lagi ketika lawan juga dapat poin," ujar Gregoria.

"Di gim ketiga juga sama, saya hilang poin dengan sangat cepat di kedudukan 14-14 langsung 14-18. Itu menjadi kesalahan terbesar saya di pertandingan kali ini," ujar Gregoria.

Dia menjelas, untuk melawan pemain-pemain di level atas seperti Akane maka dirinya perlu konsentrasi ekstra. Tidak cuma itu, kesalahan sendiri pun perlu diminimalisir.

"Pelajaran buat saya untuk tidak mudah blank karena ketika melawan pemain-pemain level atas seperti Akane ini, bagaimana saya tidak boleh hanya memikirkan bagaimana bisa mendapat poin tapi juga bagaimana bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri," ujar dia.

Kekalahan ini membuat Gregoria cukup kecewa. Pasalnya, ia merasa sanggup mendapat hasil yang bisa lebih baik.

"Saya memutuskan bersama pelatih untuk main di sini karena saya merasa saya masih bisa [ke final]. Jadi karena sudah komitmen untuk turun jadi saya mau memberikan yang maksimal walau dengan kondisi lutut yang belum 100%," ujar dia.

"Saya maksimalkan waktu latihan di China kemarin untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya berpikir di periode Race to Olympics ini penting juga setiap poin di setiap turnamen yang saya ikuti," ia menambahkan.