Format Liga 2 Indonesia akan Mainkan 260 Pertandingan, Begini Formatnya
Direktur Umum PT LIB Ferry Paulus menjawab pertanyaan para pewarta di lapangan latihan A komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. (Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA – Liga 2 Indonesia musim kompetisi 2023/2024 total akan memainkan 260 laga. Ini adalah format ketiga yang diajukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan format terbaru ini telah disetujui oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

"Jadi total pertandingan itu 260 laga untuk kompetisi Liga 2. Tadi PSSI memerintahkan PT LIB untuk menjalankan seperti apa yang dirapatkan beberapa waktu lalu," ujar Ferry di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus kemarin.

Salah satu dari dua format sebelumnya yang sempat diajukan LIB adalah yang pernah disepakati dalam Sarasehan Sepak Bola Nasional di Jakarta yang dihadiri klub-klub Liga 2.

Format kedua adalah yang diajukan LIB ke PSSI beberapa waktu lalu dan sempat bocor di media sosial. Akan tetapi, mayoritas klub Liga 2 menolak format yang dimaksud.

Dalam format terbaru yang mendapat persetujuan dari Erick, tim-tim peserta Liga 2 Indonesia akan dibagi ke dalam empat grup. Masing-masing grup tersebut berisi tujuh kontestan.

"Tiga teratas dalam tiap grup melangkah ke 12 besar. Sisanya 16 besar-kecil dalam empat grup. Ranking terbawah dari masing-masing grup, gugur atau degradasi. Jadi, ada delapan tim degradasi," ujar Ferry.

Tim-tim yang lolos ke babak 12 besar akan kembali mengikuti pertandingan. Mereka akan dibagi ke dalam tiga grup di mana juara grup bersama dengan runner up terbaik masuk semi final.

Sementara itu, 16 tim yang tidak masuk 12 besar akan bertanding untuk memperebutkan status mereka bertahan di Liga 2 atau terdegradasi ke Liga 3.

Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 dijadwalkan dimulai antara 3 sampai 10 September. Ini berarti sebelum bergulirnya FIFA Match Day pada bulan tersebut.

Untuk musim depan, Liga 2 juga akan menerapkan regulasi dua pemain asing untuk setiap klub. Hal itu diambil setelah melakukan diskusi dengan semua klub kompetisi strata kedua terbawah itu.