JAKARTA - Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, gagal menembus final ganda campuran Wimbledon 2023. Meski sudah berjuang luar biasa dengan petenis Belanda Matwe Middelkoop, Aldila harus puas hanya melangkah hingga empat besar.
Pasangan Aldila/Middelkoop bertarung hingga tiga set sebelum tumbang dari Joran Vliegen/Xu Yifan di Lapangan 18 All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris, Kamis, 13 Juli pagi WIB.
Keduanya harus mengakui penampilan lawannya pasangan Belgia/China itu dengan 1-6, 6-3, 3-6. Hal itu membuat Aldila/Middelkoop lagi-lagi kandas di empat besar Grand Slam setelah mengalami hal serupa di French Open bulan lalu.
Dalam unggahan media sosial mereka, Kamis, baik Aldila maupun Middelkoop, berterima kasih atas dukungan para penggemar.
Terlepas dari kekalahan itu, pencapaian Aldila di Wimbledon merupakan sejarah baru bagi tenis Indonesia, demikian yang dilansir dari Antara.
Sebelum Aldila, mantan petenis putri Indonesia Angelique Widjaja menorehkan prestasi terbaiknya di perempat final ganda putri Grand Slam lapangan rumput itu pada 2003 dan 2004.
Legenda tenis Indonesia lainnya, Yayuk Basuki, lebih dulu mengukir prestasi terbaiknya di Wimbledon dengan menembus perempat final tunggal putri pada 1997.
Tahun ini giliran Aldila mencetak sejarah tenis Indonesia di Wimbledon dengan pencapaian terbaiknya pada semifinal ganda campuran.
Petenis berusia 28 tahun itu juga berkompetisi di sektor ganda putri Wimbledon 2023. Bersama petenis Jepang Miyu Kato, Aldila untuk pertama kalinya menempati unggulan ke-13 pada Grand Slam. Sebelumnya, pada Australian Open dan French Open, kedunya menduduki tempat unggulan ke-16.
Sayangnya, langkah Aldila/Kato di Wimbledon harus terhenti di tangan pasang petenis Ceko Barbora Strycova/Hsieh Su-wei dari Taipei pada babak 16 besar, Senin, 10 Juli, lalu.