JAKARTA - Sesi konferensi pers dengan Anthony Sinisuka Ginting seusai laga final Indonesia Open 2023, Minggu, 18 Juni, berlangsung haru dan dramatis.
Ada tangis haru yang mewarnai jalannya sesi tanya jawab dengan media. Ada pula momen yang menyedihkan di akhir sesi.
Awal konferensi pers sebenarnya berjalan seperti biasa. Ginting mengawalinya dengan menceritakan jalannya pertandingan.
Tak lama kemudian ia menceritakan bagaimana dukungan orang-orang terdekat membuatnya bisa terus berjuang maksimal di tengah padatnya jadwal turnamen.
Lalu dia menceritakan soal dukungan dari kedua orang tuanya. "Kalau mama papa memang hari pertama mau nonton (ke Istora), tapi kondisi mama yang kurang baik jadi tidak...," ucap Ginting.
Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Ginting langsung tertunduk dengan mata yang berurai air mata. Ia tak bisa melanjutkan pernyataannya dan sesi tanya jawab langsung dialihkan kepada sang pelatih Irwansyah.
Setelah ditelisik, ibunda dari pebulu tangkis jebolan klub SGS PLN Bandung itu sedang sakit. Bahkan kedatangannya ke Istora Senayan untuk menonton putranya harus menggunakan kursi roda, yang ditemani oleh suami dan sanak saudara di dalam arena.
Setelah Irwansyah merampungkan sesi wawancara, Ginting pun kembali meladeni sejumlah pertanyaan dari wartawan setelah kondisinya lebih tenang. Termasuk bagaimana jalannya pertandingan kontra Viktor Axelsen yang berakhir dua gim langsung 14-21, 13-21.
Namun begitu sesi jumpa pers selesai dan Ginting akan segera beranjak dari kursi narasumber, ia tak bisa bangkit dari posisinya dan meminta bantuan kepada pelatih dan panitia.
Tak lama kemudian dokter Pelatnas PBSI yang diikuti tim medis segera mendatangi ruang media untuk menangani pebulu tangkis peringkat dua dunia itu.
Setelah penanganan sekitar 10 menit, Ginting pun akhirnya bisa berdiri dan berjalan keluar ruangan untuk menjalani istirahat serta pemulihan.
Berdasarkan keterangan panitia, Ginting mengalami kram pada otot kakinya usai menjalani pertandingan dalam durasi waktu yang mencapai batas maksimalnya.