Bagikan:

JAKARTA - Lifter andalan Indonesia, Rizki Juniansyah, bakal berjuang habis-habisan pada ajang 2023 Grand Prix IWF edisi pertama di Pabexpo Exhibition Complex, Havana, Kuba pada 8-18 Juni.

Ada target yang ingin dicapai Rizki di kelas 73kg putra. Dia bertekad melampaui total angkatan milik Rahmat Erwin Abdullah dalam daftar persaingan peringkat kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.

Rizki mendapat kesempatan untuk turun di kelas spesialisnya 73kg putra dalam ajang yang merupakan kualifikasi Olimpiade Paris tersebut. Sedangkan Rahmat Erwin kali ini berlaga di kelas 81kg putra.

"Target saya pada kejuaraan di Kuba bisa melampaui total angkatan milik Rahmat Erwin di kelas 73kg agar bisa tampil di Olimpiade Paris nanti," kata Rizki, seperti dikutip dari Antara.

Rizki dan Rahmat Erwin adalah dua lifter terbaik Indonesia di kelas 73kg. Keduanya harus bersaing karena di Olimpiade Paris setiap negara hanya diperbolehkan mengirim satu wakil di masing-masing kelas.

Berdasarkan peringkat kualifikasi Olimpiade 2024 secara keseluruhan, Rizki berada di posisi kedua dengan total angkatan 347kg yang diraih saat tampil di Kejuaraan Dunia 2022 di Bogota, Kolombia.

Pada ajang serupa, Rahmat Erwin membukukan total angkatan 352kg sekaligus membuatnya berada di posisi pertama dalam daftar peringkat kualifikasi Olimpiade Paris kelas 73kg putra.

Dengan begitu posisi Rahmat Erwin lebih aman, sehingga Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memberikan kesempatan Rizki untuk turun di kelas 73kg pada Grand Prix di Kuba.

"Posisi Rahmat sudah aman di kelas 73kg, jadi sah-sah saja dia bersaing di kelas 81kg pada Grand Prix di Kuba. Rizki mendapat kesempatan turun di kelas 73kg. Nanti kami akan menerapkan strategi dan yang terbaik turun di kelas 73kg Olimpiade Paris. Mungkin salah satunya naik kelas. Kami akan melihat peluang itu nanti (mendekati Olimpiade Paris)," kata Pelatih Kepala Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja.

Di Olimpiade Paris ada 10 kelas yang dilombakan dengan rincian masing-masing lima kelas di sektor putra (61kg, 73kg, 89kg, 102kg, +102kg) dan untuk putri (49kg, 59kg, 71kg, 81kg, +81kg).

Meski Rizki dan Rahmat Erwin terlibat dalam persaingan internal, keduanya saling dukung satu sama lain karena yang paling utama menurut mereka adalah Merah Putih.

"Kami saling mendukung dan bersaing secara sehat. Jadi nanti yang terbaik yang mewakili di kelas 73kg. Mungkin salah satu dari kami akan naik kelas," ujar Rizki.

Selain Rizki dan Rahmat Erwin, pada Grand Prix IWF edisi pertama di Kuba, Indonesia pada sektor putra juga mengirim lifter lainnya yakni Eko Yuli Irawan (61kg), Ricko Saputra (61kg), Mohammad Yasin (67kg), dan Muhamad Zul Ilmi (89kg).

Sementara empat lifter putri yang bersaing adalah Natasya Beteyob (59kg), Sarah (59kg), Restu Anggi (71kg), dan Nurul Akmal (+87kg).

Dirdja mengatakan Grand Prix edisi pertama 2023 di Kuba menjadi penting untuk memperbaiki peringkat menuju Olimpiade Paris.

"Ini adalah Grand Prix pertama tahun 2023 sekaligus menjadi kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Di Kuba, atlet memiliki peluang untuk memperbaiki peringkat di kelas masing-masing. Tentu setiap atlet harus memiliki progres dengan menaikkan angkatan mereka di setiap ajang yang diikuti," kata Dirdja.

​​Dirdja juga mengungkapkan untuk bisa lolos ke Olimpoade Paris, setiap atlet minimal harus mengikuti lima kejuaraan dari tujuh yang menjadi yang menjadi ajang kualifikasi.

Dua di antaranya bersifat wajib yakni Kejuaraan Dunia IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi pada 2-17 September dan Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand, pada 2-11 April 2024.

Selain itu, lifter Indonesia juga harus mengikuti tiga dari lima kejuaraan lainnya. Dua telah terselenggara yakni Kejuaraan Dunia 2022 di Bogota, Kolombia pada 5-16 Desember tahun lalu dan Kejuaraan Asia 2023 di Jinju, Korea Selatan pada 5-13 Mei.

Tiga lainnya yaitu Grand Prix edisi pertama di Kuba, Grand Prix edisi kedua di Doha, Qatar pada 2-12 Desember 2023, dan terakhir Kejuaraan Asia 2024 di Taskent, Uzbekistan pada 20-27 Februari tahun depan.