Apresiasi Kesuksesan Timnas Indonesia U-22 Raih Emas SEA Games, Mantan Pemain Berharap PSSI Terus Lakukan Pembenahan
Timnas Indonesia U-22 menjadi penyumbang terakhir medali emas Indonesia pada ajang SEA Games 2023 Kamboja, Selasa, 16 Mei. (Foto: Dok.PSSI)

Bagikan:

JAKARTA - Pujian serta ucapan selamat terus membanjiri Timnas Indonesia U-22 setelah sukses merebut medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Maklum, prestasi ini sudah sangat dinantikan publik sepak bola nasional.

Apresiasi juga datang dari mantan pemain Tim Nasional era 1996-1997 Roberth Nicson atau akrab disapa Roni Wabia.

Pemain Timnas untuk Piala Asia 1996 dan Kualifikasi Piala Dunia 1997 itu bangga tim asuhan Indra Sjafri memutus puasa gelar setelah 32 tahun Indonesia tanpa medali emas sepak bola, di mana terakhir didapat pada 1991.

"Sebagai mantan pemain Timnas saya bangga bahwa perjalanan Timnas dari 1997 di Asian Games saya salah satu pelaku, ada di situ, dan partai final terus berhadapan dengan tim Thailand," kenang Roni.

Roni Wabia menilai, prestasi Indonesia di cabang sepak bola SEA Games Kamboja bukti kerja nyata PSSI telah melakukan manajemen sepak bola tanah air yang baik.

"Itu perjalanan panjang, kalau sekarang mereka juara kita harus hormat, karena manajemen PSSI sudah bagus, untuk mencapai prestasi bukan hanya materi pemain, tetapi manajemen harus bagus," ungkapnya, seperti dikutip dari Antara.

Dirinya berharap pembenahan manajemen sepak bola yang dilakukan PSSI harus dipertahankan, karena akan sangat berpengaruh pada perkembangan pemain Timnas saat ini.

Menurutnya, jika ingin berbicara prestasi sepak bola di kancah internasional maka kepentingan politik dan ego sektoral harus ditinggalkan.

"Sekali lagi sebagai mantan pemain timnas saya hormat kepada adik-adik, mereka mencapai juara satu dan medali emas luar biasa, dan itu didukung seluruh masyarakat Indonesia," lanjut pria yang kini menjabat sebagai Kepala Cabang Bank Papua, Provinsi Papua Barat.

Selain itu, dirinya juga mengharapkan agar pembinaan sepakbola di daerah rutin dilakukan, sehingga tumbuh generasi sepak bola yang akan cemerlang di masa yang akan datang.

"Kita tahu bersama tanah Papua adalah gudangnya pemain berbakat, namun dengan minimnya kompetisi dan pembinaan maka bakat tersebut akan sia-sia," tandas dia.