JAKARTA - Juventus bermain imbang lawan Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia, Rabu, 5 April, dini hari WIB. Laga yang berlangsung di Allianz Stadium itu berakhir imbang 1-1.
Juventus membuka keunggulan pada menit ke-83 melalui gol Juan Cuadrado. Namun, petaka buat tuan rumah terjadi pada menit ke-90+5.
Inter mendapatkan hadiah penalti. Romelu Lukaku yang menjadi algojo menjalankan tugasnya dengan baik.
Pada momen inilah terjadi kontroversi. Selebrasi tak biasa dilakukan Lukaku.
Dia meletakkan jarinya di depan hidungnya, membungkam Curva Sud Juventus. Aksi ini menyebabkan keributan antara pemain Inter dengan Juventus.
Alhasil, tiga kartu merah dikeluarkan wasit. Satu untuk pemain Juventus, yakni Cuadrado.
Lalu dua untuk pemain Inter yang diberikan kepada Lukaku dan Samir Handanovic.
Selebrasil kontroversial Lukaku itu disinyalir sebagai bentuk balasan atas hinaan yang diterimanya dari penggemar tuan rumah.
BACA JUGA:
Pemain berusia 29 tahun itu dimasukkan dari bangku cadangan di babak kedua. Dia tampak agresif seperti biasa dan mungkin ingin menebus kekecewaan setelah tampil buruk melawan Fiorentina pada hari Sabtu lalu.
Namun, ia langsung mengoleksi kartu kuning karena melakukan tekel kasar pada Federico Gatti. Di situlah masalahnya dimulai.
Lukaku menjadi sasaran nyanyian hinaan dari fans Juventus di Curva Sud segera setelah menerima kartu kuning pertamanya dan beberapa membuat suara monyet.
"Jelas, kami merasakan (hinaan rasis) itu, tapi saya melampaui itu dan melihat seorang pemain yang mencetak gol, merayakannya dan itu semua terjadi dari sana," kata pelatih Inter Inzaghi kepada Mediaset setelah peluit akhir.
"Sekarang saya harus berpikiran jernih dan berpikir bahwa selebrasi Lukaku, yang selalu dia lakukan seperti itu, merampas pemain penting kami. Pertandingan berjalan sangat tenang dan adil hingga menit ke-95," lanjutnya.