Bagikan:

JAKARTA - Para penggila bola tentu masih ingat dengan salah satu partai paling seru di Liga Champions 2017. Yakni, saat Barcelona mengalahkan Paris Saint-Germain 6-1 di Camp Nou setelah pada leg pertama kalah di 0-4 di Parc des Princes. Ini adalah salah satu comeback paling epic! 

Kini, pelatih PSG saat itu, Unai Emery buka suara terkait kekalahan menyakitkan tim asuhannya dari Los Blaugarana. Pelatih yang saat ini tidak memiliki pekerjaan setelah dipecat Arsenal pada November lalu itu menyalahkan para pejabat pertandingan pada leg kedua di Catalunya atas tereliminasinya PSG. 

"Di babak 16 besar melawan Barcelona, ​​kami memainkan pertandingan leg pertama di level yang sangat tinggi," katanya kepada France Football, melansir Marca, Selasa, 11 Februari.

"Pada leg kedua, mereka melenyapkan kami karena VAR belum ada. Kami jelas tersingkir karena keputusan wasit," tambah pelatih asal Spanyol.

"Musim berikutnya, melawan Real Madrid, kami kalah dari tim yang membuat sejarah dengan menjuarai Liga Champions tiga tahun beruntun, dan juga ada keputusan wasit yang diragukan dalam pertandingan itu," terang Emery.

Setelah gagal memenangkan gelar Liga Champions, Emery dipecat oleh PSG dan tidak berhasil merealisasikan mimpinya. Di Arsenal, Emery lebih parah lagi. Hanya bertugas selama 18 bulan - Mei 2018 sampai November 2019 - ia dipecat tanpa memberikan satu pun gelar buat The Gunners.

"[Di PSG] Saya bisa menjadi pelatih terbaik di dunia, tetapi saya melewatkan kesempatan itu," katanya.

Pelatih yang pernah meraih hat-trick Europa League bersama Sevilla itu kemudian bercerita tentang adanya sejumlah pemain bintang Arsenal yang tidak memiliki sikap baik.

"Kami kehilangan empat pemain senior di musim panas dan beberapa pemain bintang tak memiliki sikap baik dan meminta lebih dari apa yang mereka berikan," jelas Emery.

"Saya jelas bertanggung jawab dengan kondisi Arsenal saat ini. Tapi nyatanya, Anda melihat bahwa tim ini tidak lebih baik sejak saya pergi," tegas Emery.