Galtier Ditangkap Polisi, PSG Kian Dekat Pekerjakan Luis Enrique
Paris Saint-Germain kemungkinan merekrut Luis Enrique. (Foto: Twitter @PSG_Inside)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Paris Saint-Germain, Christopher Galtier, dilaporkan harus berurusan dengan pihak Kepolisian Nice. Dia bersama sang anak, John Valovic-Galtier, dimintai keterangan dan kemudian ditahan atas dugaan kasus rasisme saat masih melatih OGC Nice.

"Galtier dituduh telah membuat pernyataan diskriminatif, rasis, dan Islamofobia selama satu musim bertugas di Nice pada 2021-2022," tulis laporan Goal Internasional.

Kasus ini membuat posisi Galtier di PSG semakin rawan. Belakangan, klub Ligue 1 itu dikabarkan bakal mendepak Galtier dari kursi pelatih

Bahkan kabarnya, PSG sudah mendapatkan calon penggantinya.

Mantan pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, disebut-sebut sudah sepakat melatih Kylian Mbappe dan kawan kawan. Pakar transfer kenamaan Fabrizio Romano, menyebut Enrique menandatangani kontrak dua tahun.

"Paris Saint-Germain siap untuk menyegel kesepakatan dengan Luis Enrique, akan segera menandatangani kontrak dua tahun," kicau Romano melalui akun Twitter-nya, Jumat, 30 Juni.

"Pelatih Spanyol akan diresmikan setelah klub menyelesaikan kesepakatan keluar dengan Christophe Galtier, sangat dekat," lanjut Romano.

Selama karier profesionalnya sebagai pelatih, Enrique telah melatih tiga klub yaitu AS Roma, Celta de Vigo, dan Barcelona serta satu tim nasional yaitu timnas Spanyol. Karier suksesnya melatih klub adalah saat empat tahun melatih Blaugrana.

Saat itu, ia berhasil mempersembahkan sembilan trofi yang di antaranya adalah 1x Liga Champions (2014/2015), 1x Piala Dunia Antar Klub (2015), 2x Liga Spanyol (2014/2015, 2015/2016), 1x Piala Super Eropa (2015), 3x Copa del Rey (2014/2015, 2015/2016, 2016/2017), dan 1x Supercopa de Espana (2016).

Adapun, selama empat tahun melatih timnas Spanyol, pelatih 53 tahun itu gagal mempersembahkan trofi. Ia gagal membawa La Furia Roja berprestasi pada dua ajang besar yaitu Euro 2020 karena terhenti di semifinal dan di Piala Dunia 2022 Qatar karena terhenti di babak 16 besar.