Bagikan:

JAKARTA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari angkat bicara ihwal gelombang penolakan terhadap tim Israel yang berpotensi membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Dalam konferensi pers di Kantor NOC, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2023, Okto mengatakan, jika Indonesia sampai batal menjadi tuan rumah ajang kelompok umur itu, konsekuensinya bisa lebih serius.

Selain bisa disanksi FIFA, Indonesia juga berpotensi kehilangan kepercayaan menjadi tuan rumah ajang olahraga lain di bawah naungan NOC.

"Jangan sampai kita dikerdilkan melalui olahraga. Apalagi dikucilkan dari pergaulan dunia. Kita harus hati-hati dalam mengambil kebijakan karena kalau salah langkah akan mengalami kemunduran yang luar biasa," kata dia.

Penolakan terhadap tim nasional Israel membuat FIFA telah membatalkan pengundian grup yang seharusnya berlangsung di Bali pada 31 Maret mendatang. Batalnya undian itu membuat status Indonesia sebagai tuan rumah pun terancam.

Spekulasi menyebut bahwa saat ini FIFA sudah mengalihkan jatah tuan rumah ke negara lain, termasuk Peru yang awal ikut bidding. Beberapa negara lain pun tertarik menggantikan Indonesia.

Okto mengatakan, jika Indonesia sampai tidak mendapat kepercayaan lagi, itu otomatis menghancurkan banyak mimpi anak-anak Indonesia.

"Saya menyampai permohonan kepada para pengambil kebijakan supaya bisa melihat ulang kepentingan yang jauh lebih besar. Indonesia ini negara besar," kata dia.

"Lebih dari 100 juta penduduk Indonesia setiap hari berlatih untuk cita-cita tertinggi mengibarkan bendera di ajang Olimpiade atau kejuaraan-kejuaraan dunia. Jadi, jangan cita-cita itu hancurkan. Jangan kita menjadi bagian dari yang menghilangkan cita-cita yang besar dari bangsa ini," imbuh dia.

Nasib Indonesia untuk mempertahankan jatah tuan rumah saat ini masih menunggu hasil diplomasi Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan FIFA. 

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara itu saat ini masih berada di markas FIFA di Doha, Qatar. Ia terbang ke sana pada Rabu dini hari untuk melakukan lobi pada siang waktu setempat.