YOGYAKARTA - Kompetisi bola voli nasional, Proliga 2023, meninggalkan polemik ihwal pemberian gelar individu pemain. Tanda tanya pun muncul di benak sejumlah pelatih, pemain, dan penggemar kasta tertinggi Indonesia tersebut.
Direktur Proliga Hanny S. Surkatty pun langsung buka suara menanggapi dugaan adanya kepentingan tertentu setelah beberapa nama pemain yang berada di luar dugaan justru dinobatkan sebagai yang terbaik di kompetisi musim ini.
"Penetapan atau pemilihan gelar individu itu berdasarkan pada data statistik penampilan pemain, bukan pengurus PBVSI atau panitia Proliga yang memilih," kata Hanny dikonfirmasi di Yogyakarta, Senin, 20 Maret 2023, dilansir Antara.
Anggapan miring itu setelah penyelenggara Proliga mengumumkan dan menyerahkan penghargaan gelar individu pemain terbaik untuk sektor putri seusai laga final di GOR Amongrogo Yogyakarta, Sabtu, 18 Maret.
Hanny mengaku sangat memahami keberatan dari beberapa pihak. Namun, pihaknya juga punya alasan yang kuat karena mereka melibatkan para pakar untuk mencatat statistik pemain selama musim kompetisi.
”Yang mencatat data statistik pemain ini ketuanya S3 (doktor) bidang olahraga, loh,” kata dia.
Dari delapan gelar individu putri yang diumumkan, muncul nama middle blocker tim Jakarta BIN Myrasuci Indriani dan rekannya asal Brasil Fernanda Davis Tome. Keduanya masing-masing menerima gelar blocker terbaik dan top skor.
Myrasuci yang penampilannya dinilai tidak begitu menonjol berhasil mengungguli sejumlah kandidat kuat seperti Agustin Wulandari dari Jakarta Pertamina Fastron serta duo Bandung Bjb Tandamata Shella Bernadetha dan Wilda Siti Nurfadilah.
Sementara itu, Fernanda Tome yang sebenarnya baru bermain pada putaran kedua mengalahkan Madeline Jazmin (Bandung bjb Tandamata) yang justru mendapatkan gelar server terbaik.
Perdebatan juga terjadi setelah outside hitter tim Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Mediol Stiovanny Yoku dianugerahi most valuable player (MVP) atau pemain terbaik.
Pemain yang akrab disapa Mediyoku ini menyisihkan sejumlah nama favorit, seperti Wilda Siti Nurfadilah dan Megawati Hangestri (Jakarta Pertamina Fastron). Pemberian gelar itu dianggap aneh karena tim Gresik Petrokimia gagal melaju ke final.
”Saya tidak tahu sistem pemilihannya seperti apa. Tapi, data statistik bisa mengalahkan penampilan pemain yang sesungguhnya di lapangan,” ujar Wilda.
Statistik penampilan para pemain yang digunakan sebagai tolok ukur mulai dicatat pada babak empat besar hingga grand final. Pemain yang selama babak reguler bermain bagus dan menonjol, tetapi tim mereka tidak masuk final four otomatis tidak masuk hitungan.
Hanny mengatakan, faktor lainnya juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan gelar individu adalah perilaku pemain selama menjalani pertandingan. Adapun soal MVP, pemain yang terpilih harus pemain lokal dan tidak harus berasal dari tim pemenang atau juara Proliga.
"Kalau pemain pernah dapat kartu kuning apalagi kartu merah, ya, hampir pasti lewat sekalipun statistik tertinggi. Secara statistik dan faktor lain, Mediyoku yang terbaik dari lainnya,” ujarnya.
BACA JUGA:
Berikut daftar lengkap penghargaan individu:
Gelar individu terbaik putri:
- Spiker terbaik Bohdana Anisova (Gresik Petrokimia)
- Blocker terbaik Myrasuci Indriani (Jakarta BIN)
- Server terbaik Medeline Jazmin (Bandung bjb Tandamata)
- Libero terbaik Yulis Indah (Bandung bjb Tandamata)
- Setter terbaik Arneta Putri (Jakarta Pertamina Fastron)
- Top skor Fernanda Davis Tome (Jakarta BIN)
- Pelatih terbaik Alim Suseno (Bandung bjb Tandamata)
- Pemain terbaik/MVP Mediol Stiovanny Yoku (Gresik Petrokimia)
Gelar individu terbaik putra:
- Pelatih terbaik Nicholas Ernesto Vives (Jakarta LavAni Allo Bank)
- Setter terbaik Dio Zulkifli (Jakarta LavAni Allo Bank)
- Blocker terbaik Hendra Kurniawan (Jakartq LavAni Allo Bank)
- Top Skor Rivan Nurmulki (Surabaya BIN Samator)
- Spiker terbaik Daudi Okello (Jakarta Bhayangkara Presisi)
- Libero terbaik Muhamad Ridwan (Jakarta STIN BIN)
- Server terbaik Farhan Halim (Jakarta STIN BIN)
- Pemain terbaik/MVP Fahri Septian (Jakarta LavAni Allo Bank)