Keluarga: Syabda Perkasa Belawa Tidak Pernah Bolong Ibadah
Mendiang Syabda Perkasa Belawa, tunggal putra andalan Indonesia. (Foto via Antara Foto/Ari Bowo Sucipto)

Bagikan:

JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putra Syabda Perkasa Belawa adalah sosok yang tidak pernah absen ibadah dan selalu rendah hati. Ia juga tidak pandang bulu bergaul dengan siapa pun.

Atlet belia pusat pelatihan nasional (Pelatnas) PBSI itu meninggal dunia pada Senin, 20 Maret 2023. Ia menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit pasca kecelakaan mobil di tol Pemalang, Jawa Tengah.

"Kalau dia di rumah orangnya baik. Sama orang lain dia tidak pandang bulu. Mau anak kecil, mau orang dewasa, mau nenek-nenek, semuanya selalu sama dia mata dia," ujar kerabat dekat Syabda Yoga Tri Ismunandar saat dihubungi.

Yoga mengatakan, Syabda juga terkenal tidak pernah sombong meskipun sudah berstatus atlet profesional. Selain itu, dia adalah orang yang begitu taat dengan ibadah.

"Kalau ibadah dia tidak pernah bolong. Ibadah rajin sekali. Kalau sama tetangga dia juga baik sekali," kaya Yoga.

"Dia pemain profesional dan sudah diibarat artis kalau di desa. Tapi tidak sombong. Kalau ada yang minta foto dia tidak pernah nolak. Orangnya apa adanya," lanjutnya.

Saat kejadian naas tersebut, Syabda sedang dalam perjalanan pulang bersama keluarga ke kampung halaman dengan tujuan ziarah ke makam mendiang neneknya. Namun, dalam perjalanan mobil yang ditumpangi menabrak truk.

Kecelakaan itu membuat Syabda dan ibundanya meninggal, sedangkan ayahnya kritis dan satu saudaranya mengalami patah kaki. Rencananya jenazah Syabda akan disemayamkan petang ini.

Yoga mengatakan, kehilangan Syabda jelas menjadi pukulan telak buat keluarga. Terlebih Syabda sudah menjadi andalan keluarga berkat prestasinya di kancah internasional.

"Keluarga bangga sekali dengan Syabda. Soalnya dia pernah juara tiga kali. Sebagai keluarga kami bangga. Tapi mau bagaimana lagi namanya takdir. Tidak ada yang tahu," ujar Yoga.

"Tidak menyangka sebenarnya dia bisa masuk Pelatnas PBSI, tetapi bisa masuk itu jujur sebagai keluarga, kami bangga sekali. Dia dari desa, tapi bisa masuk ke ajang internasional, jelas buat bangga,” tambah dia.

Saat ini jenazah Syabda sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah duka. Jl. Raya Solo Purwodadi KM 37 Desa Ngroto Pasar Anyar, kelurahan Sumberejo, Mondokan, Sragen.