JAKARTA - Lionel Messi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2021. Dia menjalani musim debut yang kurang memuaskan di tim asal ibu kota Prancis itu.
Bintang timnas Argentina itu kemudian tampil membaik di musim keduanya. Namun, pemain berusia 35 tahun itu kini telah dianggap gagal setelah Les Parisiens tersingkir di babak 16 besar Liga Champions Eropa 2022/2023.
Tidak diragukan lagi Messi adalah salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa. Bakat, keterampilan, dan kesuksesannya di lapangan hijau adalah bukti yang tidak dapat disangkal.
Akan tetapi, statusnya sebagai superstar membuatnya sering dinilai menggunakan skala yang berbeda dari pemain lain. Salah satu alasan mendasar adalah apa yang telah ia capai.
Berbagai penghargaan individu terpenting, termasuk tujuh Ballons d'Or bisa menjadi tolok ukur. Selain itu, trofi baik di level klub maupun internasional, termasuk Piala Dunia di ujung tahun lalu.
Meski demikian, berikut ini ada 5 alasan mendasar kenapa Messi telah gagal di PSG:
Pemain seperti Kylian Mbappe bisa saja merasa dikesampingkan
Sebelum kedatangan Messi, Kylian Mbappe perlahan-lahan sudah memantapkan dirinya sebagai pemain utama di PSG. Dia menikmati segala kebebasan yang diberikan kepadanya.
Mbappe mampu sepenuhnya mengekspresikan dirinya di lapangan serta bisa saling memahami dengan Neymar. Namun, setelah kedatangan Messi semuanya menjadi pelik buat Mbappe.
Dia harus merelakan posisinya sebagai pemain sayap dan lebih banyak beroperasi sebagai penyerang tengah. Ini yang membuat pemain internasional Prancis itu makin santer dikaitkan dengan pintu keluar.
Messi tidak dapat membantu PSG memenangkan Liga Champions Eropa
PSG adalah salah satu klub terkaya di dunia dan telah berinvestasi besar-besaran di bursa transfer belakangan ini. Semuanya itu mereka lakukan demi ambisi untuk memenangkan Liga Champions Eropa, trofi yang belum ada di almari mereka.
Memenangkan kompetisi terelit antarklub Eropa itu bakal menjadi puncak prestasi mereka setelah dominasi di level domestik. Merekrut Messi adalah salah satu tujuan utama mereka untuk memenuhi ambisi itu.
Namun, terlepas dari semua superstar yang berhasil mereka rekrut dan semua pelatih elit yang mereka miliki untuk melatih klub, PSG belum mampu meraih kejayaan Eropa.
Kedatangan Messi seharusnya membantu mengubah nasib mereka. Namun, sejak Messi bergabung dengan klub, PSG sudah dua kali tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.
Kedatangan Messi berdampak buruk pada rencana jangka panjang Les Parisiens
Kedatangan Lionel Messi ke PSG bagai pedang bermata dua. Selain menambah dimensi baru pada kemampuan menyerang tim, kehadiran La Pulga juga menimbulkan beberapa tantangan bagi perencanaan jangka panjang klub.
Messi yang diupah setinggi langit otomatis membatasi kemampuan PSG untuk berinvestasi pada pemain yang lebih muda. Singkatnya, kehadiran Messi membuat PSG harus mengalihkan fokus mereka dari rencana jangka panjang.
Selain Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar, dua opsi penyerang yang PSG miliki adalah Hugo Ekitike yang berusia 20 tahun dan Ilyes Housni yang berusia 17 tahun. Nama-nama itu kini hanya memainkan dua pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Messi lebih banyak melempem dalam pertandingan besar
Messi tercatat tenggelam dalam beberapa pertandingan terbesar Paris Saint-Germain sejak bergabung dengan klub tersebut pada musim panas 2021. Itu termasuk dua pertandingan babak 16 besar Liga Champions Eropa 2021/2022 melawan Real Madrid.
Selain itu, dia juga mandul bersama PSG di babak 16 besar kompetisi yang sama pada musim ini. Pemain berusia 35 tahun itu gagal menciptakan peluang dan mencetak gol dalam dua leg melawan Bayern Munchen.
Itu adalah bukti pemenang Piala Dunia 2022 Qatar tersebut tidak bisa diharapkan pada laga penting. PSG pun akhirnya sudah pulang lebih awal dari kompetisi itu setelah kalah agregat 3-0.
Lionel Messi tidak bisa membuat PSG menjadi tim yang lebih baik
PSG telah menjadi tim sepak bola paling dominan di Prancis selama beberapa tahun belakangan. Mereka telah memenangkan gelar Ligue 1 sebanyak delapan kali dalam 10 musim terakhir.
Kedatangan Messi pun tidak mengubah nasib mereka atau meningkatkan tim secara drastis. Pasalnya, jauh sebelum La Pulga hadir, PSG pun sudah begitu konsisten memiliki skuad mapan.
Penampilan terbaik mereka di Liga Champions belakangan ini adalah perjalanan ke final edisi 2019/2020, tetapi kemudian kalah melawan Bayern Munchen. Itu sebelum Messi tiba di klub.