JAKARTA – Duel tinju penyatuan semua sabuk kelas berat antara Tyson Fury melawan Oleksandr Usyk akan digelar sesuai rencana. Kedua petarung dilaporkan sudah mencapai kesepakatan tentatif.
Itu dikonfirmasi oleh Presiden WBA Gilberto Jesus Mendoza. Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima konfirmasi tertulis dari kedua belah pihak tepat sebelum batas waktu yang ditentukan.
Pertarungan ini sebelumnya sempat dilaporkan terancam batal karena masing-masing pihak bersikeras pada besaran kompensasi yang diterima. Namun, Usyk sekarang sudah mau menerima bagian sebanyak 30 persen sesuai kemauan Fury.
"Kedua belah pihak telah menyetujui persyaratan. Usyk menerima pembagian kompensasi 70/30. Mereka meminta waktu untuk menyelesaikan kontrak," demikian kata Gilberto kepada Boxing Scene.
Jika kesepakatan ini benar maka duel mereka akan dilangsungkan pada 29 April di Stadion Wembley, London. Itu lokasi paling favorit setelah sebelumnya Timur Tengah juga masuk opsi.
Kesepakatan tentatif ini muncul beberapa jam setelah kedua belah pihak melalui media sosial mengumumkan persetujuan untuk naik ring. Usyk sendiri setuju dengan syarat Fury harus menyumbang 1 juta poundsterling untuk Ukraina.
Sebelumnya Fury mencemooh tawaran yang diajukan oleh promotor Usyk, Alex Krassyuk, terkait pembagian kompensasi 60-40 untuk sang pemenang. Dia mengajukan tawaran balik 70/30 persen jika mau duel ini terwujud.
"Anda bisa menyetujuinya atau menolaknya. Dan jika Anda tidak menginginkan itu, bertarung dengan pemegang gelar juara kelas berat WBA reguler Daniel Dubois. Jika Anda ingin menghasilkan uang, lawan Raja Gipsi," kata Fury.
Usyk pun kemudian merespon dengan pesan yang sama. Juara dua divisi dan pemegang gelar juara dunia kelas berat WBA/IBF/WBO ini menyetujui persyaratan dengan syarat Fury menjawab salah satu kemauan dia.
"Saya menerima tawaran Anda 70/30 persen, tetapi kamu harus berjanji untuk menyumbangkan satu juta poundsterling kepada Ukraina setelah pertandingan. Jika ditunda, per hari Anda akan membayar satu persen lebih. Setuju?" kata Usyk.
Jika duel Fury-Usyk benar-benar digelar maka ini akan menandai pertarungan kejuaraan kelas berat pertama yang tak terbantahkan dalam lebih dari 23 tahun. Terakhir duel penyatuan gelar kelas berat adalah kemenangan Lennox Lewis atas Evander Holyfield pada pertandingan ulang November 1999 di Las Vegas.
Fury adalah salah satu dari hanya dua petinju dalam sejarah yang telah memenangkan semua gelar kelas berat utama. Sementara itu, nama lain yang pernah mengukir prestasi yang sama adalah Riddick Bowe. Ia merebut gelar WBC, WBA dan IBF dalam kemenangan November 1992 atas Holyfield dan kemudian memenangkan sabuk WBO secara KO pada Juni 1995 atas Herbie Hide, sekitar 19 bulan setelah kehilangan gelar juara WBA/IBF dari Holyfield pada pertandingan ulang mereka di bulan November 1993.
Fury sebelumnya melengserkan juara dunia kelas berat WBA, WBA, IBF, dan WBO, Wladimir Klitschko pada bulan November 2015. Namun, kekuasaannya runtuh setelah gelar IBF dilucuti karena gagal menghadapi penantang wajib Vyacheslav Glazkov.
FOTO/INSTAGRAM @tysonfury