Bagikan:

JAKARTA - Sempat terjadi perdebatan saat PSSI era Mochammad Iriawan dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menghentikan kompetisi Liga 2. Sejumlah klub menolak dan berharap kompetisi dilanjutkan.

Mediasi pun dilakukan dengan melibatkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Disepakati nasib Liga 2 2022/2023 diserahkan ke pengurus PSSI yang baru.

Setelah Komite Eksekutif 2023-2027 terpilih, nasib Liga 2 langsung jadi bahasan. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menggelar Sarasehan Sepak Bola yang diikuti klub Liga 2 di Surabaya, akhir pekan lalu.

Erick Thohir mengatakan, hasil sarasehan ini merupakan keputusan bersama yang mengkomodasi keinginan seluruh klub.

"Sarasehan ini justru kita harus melihat yang berbeda, bahwa ini tempatnya kita mencari solusi. Ini bagian saya menepati janji saya. Saya ingin mendengar dan bersama-sama memperbaiki sepak bola Indonesia," ujar Erick Thohir.

"Saya berterima kasih dengan klub Liga 1 dan 2 yang bisa melihat perubahan signifikan di bawah kepemimpinan kami, karena mereka melihat kita adalah sahabat dalam memperbaiki sepakbola," lanjutnya.

Dalam sarasehan itu, disepakati bahwa kompetisi Liga 2 2022/2023 tak dilanjutkan. Dalam diskusi tersebut, semua fokus untuk pada perbaikan musim 2023/2024 hingga 2024/2025/

"Untuk Liga 2 akan dimulai pada November 2023 dan akan berakhir pada Juni 2024. Untuk mengisi kekosongan, hingga kick-off bulan November akan ada mini turnamen," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha.

Sejumlah klub pun menyatakan senang dengan hasil yang disepakati. Presiden Persiba Balikpapan, Gede Widiade, meminta semua pihak untuk optimistis.

"Kami Liga 2 sepakat untuk melihat ke depan persiapan kompetisi musim 2023/2024 dan sepakat untuk memulai kompetisi baru di November 2023/2024," ujar Gede.

Kesepakatan untuk tidak melanjutkan kompetisi 2022/2023 juga disambut positif oleh Semen Padang. Manajer Semen Padang Football Club (SPFC), Win Bernadino menyatakan, langkah ini merupakan hal yang tepat.

"Keputusan ini bukan dari PSSI namun ini hasil pertemuan klub-klub Liga 2 dalam sarasehan yang dilakukan klub Liga 2," katanya di Padang, dilansir dari Antara, Minggu, 5 Maret.

"Liga 2 2022 sudah berjalan empat bulan dan hambatan adalah bulan puasa, belum lagi Piala Dunia U-20, kapan lagi Liga 2 akan digelar dan kapan persiapan," lanjutnya.

CEO Klub Liga 2 PSIM Yogyakarta Bima Sinung, turut memberikan apresiasi. Dia menegaskan, klub tidak ingin lagi melihat ke belakang mengenai lanjutan Liga 2.

"Akan tetapi kami lihatnya ke depan, yaitu Liga 2 musim 2023/2024. Memang ada sedikit concern dengan jeda waktu yang cukup lama, tetapi sudah disampaikan akan ada turnamen pramusim yang akan menjembatani gap yang cukup lama itu. Saya melihatnya positif sekali," ujarnya.