Bagikan:

JAKARTA -  Laga Australia melawan Tunisia di Stadion Al Janoub, Sabtu 26 November pukul  17.00 WIB adalah pertandingan antara tim Socceroos yang kesulitan mencetak gol melawan tim yang sepanjang tahun ini tak pernah kebobolan.

Australia akan berusaha keras mengalahkan tim Afrika Utara ini guna mematahkan rekor tak pernah menang dalam putaran final sejak Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Pertandingan ini menjadi semakin penting bagi Australia setelah dicukur 1-4 oleh juara bertahan Prancis dalam pertandingan pembuka di stadion yang sama Selasa 15 November.

Sementara laga imbang 0-0 antara Tunisia dengan Denmark pada hari yang sama, memberikan gambaran apa yang seharusnya dilakukan Socceroos agar lolos ke babak knockout untuk kedua kalinya dalam enam putaran final Piala Dunia yang diikuti Australia.

"Memang bagus hasil pertandingan lain berakhir seri dan kini soal memenangkan laga Sabtu ini, jadi kami harus siap-siap menghadapi hal itu," kata pelatih Australia Graham Arnold seperti dikutip Reuters.

Australia boleh saja kalah telak 1-4 dari Prancis, tetapi gol dini Craig Goodwin ke gawang Prancis dalam pertandingan pertama Australia itu membuktikan Socceroos bisa menjebol gawang tim hebat sekalipun jika pasokan bola ke unit serang berjalan lancar.

Dan itu adalah tugas playmaker Aaron Mooy yang bakal kembal instrumental dalam cara Australia menghadapi Tunisia.

Mooy seharusnya bermitra dengan gelandang Ajdin Hrustic yang piawai membongkar pertahanan lawan, dengan satu catatan, jika dia bugar dari cedera.

Masalahnya, jika sepuluh laga terakhir yang dijalani Tunisia menjadi patokan, menerobos benteng pertahanan Tunisia itu sungguh berat.

Hanya Brazil yang bisa menembus pertahanan Tunisia dan itu pun cuma bisa lima kali kala kedua tim bertanding dalam laga persahabatan September lalu.

Orang boleh saja mengecam taktik bertahan pelatih Jalel Kadri, tetapi jika tujuannya menyelamatkan tim dari kesempatan tampil dalam babak 16 besar untuk pertama kalinya dalam enam putaran final Piala Dunia, maka tak perlu sejahat itu menuding Tunisia.

Ini soal bagaimana menang dan lolos ke babak berikutnya, karena pada akhirnya yang dicatat dari setiap turnamen adalah siapa yang berhasil.

Dan Tunisia siap memakai resep yang sama kala menghadapi Australia walaupun Socceroos tidak seeksplosif Denmark yang mereka imbangi 0-0.

Di sini, kapten Youssef Msakni kembali menjadi jenderal lapangan tengah Tunisia dan menjadi tombol pertama yang menekan aba-aba serangan balik untuk menguji pertahanan Australia yang terlihat kedodoran dalam menangkis umpan-umpan akurat yang diperagakan pemain-pemain Prancis dalam laga pembuka.

Tunisia juga akan bermain bersama pemain ke-12 atau penonton, yang selalu menambah motivasi pemain-pemainnya untuk ngotot bermain. Sekitar 35 ribu penonton Tunisia diperkirakan memadati stadion di mana Sabtu sore nanti itu.

Skenario pertandingan

Tunisia tidak menghadapi masalah cedera sehingga formasi sebelas pemain pertamanya tidak akan banyak berubah.

Pun dengan strategi bermain. Pelatih Jalel Kadri tetap memasang tiga bek tengah seperti saat melawan Denmark.

Yang mungkin berubah adalah lini serangnya di mana tiga pemain depan kini ditempatkan sejajar dalam formasi 3-4-3. Issam Jebali menjadi target man yang diapit Wahbi Khazri dan Youssef Msakni di kedua sayap serangan.

Khazri yang merupakan pencetak gol terbanyak Tunisia dengan 24 gol, mungkin dimainkan setelah absen melawan Denmark. Dia akan mengisi tempat Anis ben Slimani yang dalam laga pertama tak dimainkan penuh.

Tunisia tidak dituntut mengubah lini belakangnya yang terbukti tangguh saat melawan Denmark dan juga tak ada starter yang menghadapi masalah kebugaran.

Aymen Dahmen tetap di tempatnya di depan gawang, yang akan kembali dilindungi trio pertahanan Dylan Bronn, Yassine Meriah, dan Montassar Talbi, sedangkan Mohammed Drager dan Ali Abdi mengawal mereka di kedua sisi pertahanan.

Suporter Tunisa di Piala Dunia 2022 Qatar. (foto: dok. FIFA)

Akan halnya Ellyes Skhiri dan Aissa Laidouni, kedua gelandang ini kembali ditugaskan menguasai lapangan tengah.

Sebaliknya dengan Australia, pelatih Graham Arnold menghadapi tekanan untuk mengubah susunan pemainnya setelah kalah telak dari Prancis.

Arnold harus membuat skuadnya lebih menyerang dan sekaligus solid dalam bertahan, yang mungkin tak banyak membantu mengingat Tunisia sulit ditembus. Tetapi Australia wajib mendapatkan poin dari laga ini agar harapan tetap hidup.

Kedalaman skuad pula yang membuat Arnold terpaksa menurunkan starting eleven sama dengan saat melawan Prancis.

Arnold mungkin melihat Tunisia tak setajam dan tak sesulit Prancis yang berstatus juara bertahan.

Dalam kaitan ini, Arnold akan kembali menugaskan Mitchell Duke sebagai ujung tombak serangan di belakang lima gelandang di mana Aaron Mooy menjadi jangkar dan Craig Goodwin menjadi salah satu winger yang menyerang dari sayap ketika Duke kesulitan menembus dari tengah.

Prakiraan Formasi 

Tunisia (3-4-3): Aymen Dahmen; Dylan Bronn, Yassine Meriah, Montassar Talbi; Mohammed Drager, Ellyes Skhiri, Aissa Laidouni, Ali Abdi; Wahbi Khazri, Issam Jebali, Youssef Msakni

Australia (4-5-1): Mathew Ryan; Nathaniel Atkinson, Harry Souttar, Kye Rowles, Aziz Behich; Aaron Mooy; Mathew Leckie, Jackson Irvine, Riley McGree, Craig Goodwin; Mitchell Duke