Bagikan:

YOGYAKARTA – Profil Eko Yuli Irawan, lifter Andalan Indonesia, menarik untuk disimak.

Perjalanan Eko dalam meniti karier sebagai atlet angkat besi diangkat ke dalam sebuah film pendek berjudul Eko Yuli Irawan The Movie.

Film garapan produsen apparel olahraga SFIDN FITS itu dibuka dengan kisah Eko kecil yang sehari-seharinya harus menggembala kambing di Lampung tiba-tiba tidak sengaja menemukan sasana angkat besi dan mendapat tawaran berlatih oleh pelatih klub tersebut.

Melalui film pendek berdurasi 10.25 menit tersebut, dikisahkan pula Eko yang merupakan anak tukang becak dan seorang ibu pedagang sayur itu bertekad untuk mengangkat derajat orang tuanya dengan menjadi atlet angkat besi yang bisa mewakili Merah Putih di berbagai kejuaraan internasional, termasuk Olimpiade. Lantas, seperti apa sosok Eko Yuli Irawan?

Profil Eko Yuli Irawan

Lahir di Kota Metro, Lampung pada 24 Juli 1989, Eko adalah anak dari orang biasa dengan ekonomi keluarga, yang tergolong kurang mampu. Ayahnya yang bernama Saman bekerja sebagai pengayuh becak. Sementara ibunya, Wastiah merupakan seorang penjual sayur, dihimpun VOI dari berbagai sumber, Minggu, 27 November 2022.

Sebelum meniti karier sebagai atlet, Eko dulunya hanya seorang pengembala kambing.

Awal mula ketertarikan Eko dengan olahraga angkat besi saat ia melihat anak-anak berlatih mengangkat beban berat di sasana yon Haryono. Eko yang tertarik kemudian bergabung dan ikut berlatih bersama dengan yang lainnya.

Pada 2007, Eko berhasil mencatatkan prestasi gemilang. Ia berhasil meraih medali emas pada kejuaraan dunia 2007 yang digelar di Praha, Republik Ceko. Kala itu, ia berlaga di kelas 56 kg.

Tak haya itu, pada Olimpiade Beijing 2008, Eko juga berhasil membawa pulang medali perunggu. Setahun setelahnya, tepatnya pada 17 Juni 2009, Eko yang notabene adalah Lifter muda Indonesia, meraih emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior di Bucharest, Rumania.

Tiga tahun berselang, Eko kembali membawa pulang medali peringgu ketika tampil di kelas 63 kg pada Olimpiade London 2012.

Selanjutnya, pada Olimpiade Rio 2016, Eko yang turun di kelas 62 kg sukses menggondol medali perak.

Pada ajang Asian Games 2018 yang dipentaskan di Indonesia, tepatnya di Jakarta-Palembang, Eko kembali mengharumkan nama Indonesia dengan menyumbang medali emas di cabang angkat besi kelas 62 kg dengan total angkatan 311 kg (angkatan snatch 141 kg dan angkatan clean and jerk 170 kg). Hasil tersebut membuatnya unggul atas lifter Vietnam Trinh van Vinh dengan total angkatan 299 kg.

Di ajang Olimpiade Tokyo 2020, Eko meraih medali perak setelah menempati peringkat kedua di kelas 61 kg dengan total angkatan 302 kg.

Daftar Prestasi Eko Yuli Irawan di Ajang Internasional

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan saat tampil di Olimpiade Tokyo (Antara)

1. Olimpiade

  • Medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008 - kelas 56kg putra.
  • Medali Perunggu Olimpiade London 2012 - kelas 62kg putra.
  • Medali Perak Olimpiade Rio 2016 - kelas 62kg putra.
  • Medali Perak Olimpiade Tokyo 2020 - kelas 61kg putra.
  • Medali Perunggu Asian Games 2010 Guangzhou - kelas 62kg putra.

2. Asian Games

  • Medali Perunggu Asian Games 2014 Incheon - kelas 62kg putra.
  • Medali Emas Asian Games 2018 Jakarta - kelas 62kg putra.

3. Kejuaraan Dunia

  • Medali Perunggu Kejuaraan Dunia 2007 Chiang Mai, Thailand - kelas 56kg putra.
  • Medali Perak Kejuaraan Dunia 2009 Goyang, Korsel - kelas 62kg putra.
  • Medali Perunggu Kejuaraan Dunia 2011 Paris - kelas 62kg putra
  • Medali Perak Kejuaraan Dunia 2013 Almaty, Kazakhstan - kelas 62kg putra
  • Medali Emas Kejuaraan Dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenista - kelas 61kg putra.

Saat ini, nama Eko Yuli Irawan tengah diajukan ke dalam daftar atlet yang akan diberangkatkan ke Kejuaraan Dunia IWF 2022 di Bogota, Kolombia, pada 5-16 Oktober.

Demikian informasi seputar profil Eko Yuli Irawan, pengembala kambing yang jadi lifter andalan Indonesia. Semoga menginspirasi!