JAKARTA - Eko Yuli Irawan memang sudah tak muda lagi. Saat ini, lifter andalan itu memasuki usia 33 tahun.
Meski demikian, dia membuktikan diri masih bisa jadi andalan Merah Putih. Eko Yuli tampil sempurna di kelas 67 kg putra Grand Prix IWF 2023 edisi 1 di Pabexpo Exhibition Complex, Havana, Kuba.
Lifter asal Lampung itu meraih tiga medali emas. Meski naik kelas dari sebelumnya 61 kg, dia membuktikan diri menjadi terbaik pada angkatan snatch (145 kg), clean and jerk (176 kg), dan total (321 kg) dalam ajang yang menjadi bagian kualifikasi Olimpiade XXXIII/2024 Paris, Prancis tersebut.
Sebagai atlet yang punya jam terbang, Eko tampil percaya diri dalam persaingan Grup A. Pada angkatan snatch ia mengawali dengan beban 137 kg.
Pada percobaan tersebut, Eko sudah tak tersaingi. Pesaing terdekat Francisco Antonio Mosquera Valencia tak mampu mengejar dan gagal pada dua percobaan dengan bobot 136 kg.
Eko pun menaikkan beban pada percobaan kedua dengan 141 kg. Kemudian terakhir ia mampu mengangkat 145 kg, sekaligus memastikan medali emas. Valencia pulang dengan perak dengan angkatan terbaik 136 kg. Perunggu diraih lifter Italia Sergio Massidda dengan 135 kg.
Kemudian pada angkatan clean and jerk, Eko Yuli tampil meyakinkan mengawali di angka 170 kg. Pesaingnya, Valencia berusaha mengejar dengan melakukan percobaan pertama dengan beban 175 kg namun gagal. Ia baru berhasil pada angkatan kedua.
BACA JUGA:
Eko pun membalas torehan tersebut pada percobaan kedua dengan 176 kg. Hasil tersebut cukup untuk memastikan medali emas. Sementara Valencia harus puas dengan perak terpaut 1 kg dari Eko. Adapun Massida meraih perunggu pada angkatan 165 kg.
Dengan demikian Eko pun memastikan medali emas total angkatan dengan 321 kg. Valencia meraih perak dengan 311 kg, dan Massidda pulang dengan perunggu usai membukukan 300 kg.
Sedangkan lifter Indonesia lainnya Mohammad Yasin di kelas 67 kg, harus puas di posisi kelima untuk angkatan snatch dengan 127 kg, keempat untuk cleand and jerk dengan 162 kg, dan keempat untuk total 289 kg.
Adapun bagi Eko, hasil ini melanjutkan catatan apik lifter yang lahir pada 24 Juli 1989 itu setelah sebelumnya juga menyumbang medali emas untuk Kontingen Indonesia pada SEA Games XXXII/2023 di Kamboja. Kala itu, Eko turun di kelas 61 kg putra dengan total angkatan 303 kg.
Berbeda dengan SEA Games 2023, Eko Yuli turun di kelas 67 kg pada Grand Prix IWF 2023 di Kuba. Sebab, di kelas 61 kg ada Ricko Saputra yang kemarin membawa pulang dua emas pada angkatan snatch (134 kg) dan total angkatan (295 kg), serta perak pada angkatan clean and jerk (161 kg).
Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memang mengatur strategi untuk keikutsertaan atlet di Grand Prix IWF 2023, mengingat jadi bagian ajang kualifikasi Olimpiade Paris.
Posisi Eko di kelas 61 kg dalam peringkat menuju Olimpiade 2024 dinilai aman karena berada di urutan ketiga dengan 300 kg saat tampil di Kejuaraan Dunia 2022. Hasil tersebut menempatkan Eko di bawah dua lifter asal China Fabin Li dengan 314 kg dan Lijun Chen dengan 310 kg.
Sementara Ricko berada di urutan keenam secara keseluruhan dengan 298 kg saat tampil di Kejuaraan Asia 2023. Pada Olimpiade Paris, setiap negara hanya boleh mengirimkan satu atlet di masing-masing kelas.