Timeline Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia, Liga 1 Siap Bergulir Penuh 25-26 November
PSSI bersama FIFA dan AFC akhirnya membentuk tim satgas transformasi sepak bola Indonesia. (Foto: ist)

Bagikan:

JAKARTA - Tim task force atau satuan tugas (satgas) Transformasi Sepak Bola Indonesia sudah dibentuk. Pembentukan tim satgas berlangsung dalam pertemuan antara FIFA, AFC, PSSI, dan sejumlah kementerian di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 13 Oktober.

Kini, tim tersebut akan melakukan sejumlah langkah pembenahan untuk sepak bola nasional yang lebih baik.

Timeline atau linimasa pembenahan sepak bola nasional yang akan dijalankan satgas pun sudah dirinci. Salah satu rancangan kegiatan adalah bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia yang dihentikan imbas Tragedi Kanjuruhan.

"Jadwal sementara kembali bergulirnya Liga 1 25-26 November," demikian tulis paparan di dalam rapat tersebut yang diperoleh oleh awak media.

Sebelum menggulirkan Liga 1, tim satgas akan menjalani serangkaian agenda yang padat. Dimulai dari komunikasi dengan pemangku kepentingan dan publik pada 14 November.

Sementara itu, uji coba serta penentuan jadwal laga dan venue masuk dalam agenda di tanggal 15 dan 16 November. Jika uji coba berjalan lancar maka kompetisi bisa bergulir lagi sesuai yang direncanakan.

Sebelum kegiatan-kegiatan itu, tim satgas juga melakukan serangkaian pertemuan lainnya. Salah satunya ada pertemuan pada tanggal 17 Oktober mendatang antara FIFA, PSSI, dan AFC yang akan berlangsung di Kuala lumpur.

Setelah dari Malaysia, PSSI dan tim akan kembali ke Jakarta dan mengikuti pertemuan dengan Presiden FIFA dan Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 Oktober.

"Presiden FIFA akan bertemu dengan Presiden Indonesia, bersama PSSI tentunya akan meeting di Jakarta. Isinya join commitment antara FIFA, PSSI, dan pemerintah," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 Indonesia mulai dihentikan sejak Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu yang menelan 132 korban jiwa.

Awalnya kompetisi dijeda di pekan, tetapi harus berlanjut lantaran perlu evaluasi yang masif untuk mencegah kejadian yang sama terulang lagi. Evaluasi itu salah satunya mencakup audit stadion yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.