Bintang Basket Wanita Brittney Griner Berpeluang Bebas dari Penjara Rusia Sebelum 2022 Berakhir
Brittney Griner (Instagram @brittneyyevettegriner)

Bagikan:

JAKARTA -  Mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bill Richardson menceritakan pertemuannya dengan pejabat yang dekat dengan Presdien Rusia, Vladimir Putin terkait pembebasan pebasket wanita Brittney Griner.

Centre Phoenix Mercury dan peraih medali emas Olimpiade dua kali, Griner, ditangkap di Bandara Sheremetyevo Moskow pada Februari setelah kedapatan membawa tabung vape berisi minyak ganja di bagasinya. Ia dinyatakan bersalah di pengadilan Rusia pada 4 Agustus dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Richardson membahas tentang rencana pembebasan Griner. Ia juga berbicara tentang mantan marinis AS Paul Whelan yang menjalani hukuman penjara 16 tahun setelah dinyatakan bersalah atas pelanggaran mata-mata, yang tidak dia akui.

"Saya optimistis dengan hati-hati pada negosiasi Griner-Whelan," kata Richardson kepada Jake Tapper. "Saya pikir ini akan menjadi kesepakatan dua tahanan untuk dua tahanan."

Rencana yang dilaporkan bahwa negosiasi untuk pembebasan Griner dan Whelan akan melibatkan Viktor Bout, "Pedagang Kematian" terkenal yang dipenjara di Amerika Serikat, telah diterima oleh Richardson, yang tidak menyebutkan nama tahanan lain yang terlibat.

Ditambah dengan ini, Richardson ditanyai oleh Tapper tentang apakah dia melihat kemungkinan Griner dan Whelan akan dibebaskan sebelum akhir tahun 2022, dan jawabannya blak-blakan.

"Saya rasa begitu," kata Richardson. "(Saya) hanya memberi Anda penilaian saya setelah dua kunjungan ke Rusia atas nama sandera Amerika."

Selain itu, Richardson mengatakan bahwa dalam kunjungannya ia dapat merasakan kesiapan pemerintah Rusia akan perlunya melakukan negosiasi ini.

"Saya merasa bahwa para pejabat Rusia yang saya temui, yang telah saya kenal selama bertahun-tahun, siap untuk berbicara," kata Richardson. "Saya mendapat firasat yang baik dari Rusia, getarannya, tapi saya bukan pejabat pemerintah."