JAKARTA - Petarung Indonesia Eko Roni Saputra mengaku sudah tidak sabar untuk kembali berlaga di ajang ONE Championship setelah dinyatakan sembuh dari cedera yang dialami pada laga tarung bebas atau MMA sebelumnya.
Eko Roni mengalami cedera patah jari saat mengalahkan Chan Rothana lewat kuncian rear-naked choke pada ronde pertama pada laga yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Singapura, 11 Maret. Penanganan cedera juga ditanggung oleh ONE Championship.
Setelah sembuh petarung asal Kalimantan Timur itu langsung mengincar petarung peringkat lima besar divisi flyweight yang bisa mengantarkannya semakin dekat pada peluang menjadi juara dunia.
Mantan atlet judo nasional itu juga mendapatkan motivasi tambahan untuk melebarkan sayap setelah ONE Championship menjalin kerja sama dengan Amazon Prime Video sehingga pertarungannya bisa berada di jam tayang utama di Amerika Serikat dan Kanada.
“Saya lihat setelah kerja sama ONE dengan Prime Video ini kesempatan yang sangat luar biasa. Bukan hanya dikenal di Asia tapi juga di dunia. Ini pencapaian yang luar biasa dan saya juga kepingin bisa bermain di salah satu ajang Prime Video,” kata Eko Roni dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Antara, Minggu, 11 September.
“Banyak yang tanya kapan saya tanding, cuma misal saya tanding lagi pasti akan meledak lagi apalagi jika lawan berikutnya dari lima besar. Pasti mantap,” katanya menambahkan.
Sebelum tanding, Eko Roni yang tengah mencatatkan enam kemenangan beruntun menjelaskan jika pihak ONE Championship sangat peduli akan keselamatan atlet lewat berbagai tes kesehatan yang diterapkan jelang laga.
Salah satunya adalah tes hidrasi demi memastikan para atlet yang berlaga tidak kekurangan cairan dalam tubuh mereka. Tes yang dianggap revolusioner ini pula yang membedakan ONE Championship dengan promotor olahraga tarung lainnya.
“Kalau bagi saya, tes hidrasi sangat penting ya karena mengetahui kandungan cairan di dalam tubuh kita. Sejauh ini saat saya bermain di kancah nasional atau internasional, enggak pernah [ada tes] hidrasi, dan kandungan hidrasi ini sangat berpengaruh pada power dan bisa mencegah cepat keram,” kata Eko Roni menjelaskan.
Tes hidrasi memang krusial demi menjaga keselamatan atlet terutama demi menghindari pengurangan berat badan ekstrem. Hal itu kerap terjadi pada atlet olahraga tarung karena mereka harus mencapai bobot tertentu yang telah ditentukan.
BACA JUGA:
Mengurangi kandungan cairan dalam tubuh dengan tidak banyak mengonsumsi air memang menjadi cara yang kerap terjadi demi mengurangi bobot tubuh dalam waktu singkat. Namun, hal ini tentu berisiko tinggi apalagi dalam olahraga yang penuh kontak fisik.